Love Me Mr. Playboy! [Side Story : Present]
Author:
ImGaemFa
Genre :
Romance
Main Cast :
-
Kang
Yura
-
Kim
Himchan
Support Cast
:
-
Park
MinJi
-
Jung
Daehyun
-
Choi
Junhong (Zelo)
-
Lee
SoonJi
Disclaimer :
All person in this ff belong to God, except Zelo please don’t bash and DON’T PLAGIATING
this ff. keep support author, happy reading^^
~Kang Yura
POV~
Teriakan banyak orang sangat
menggema di telingaku. Menyemangati para pemain basket yang sedang bertanding
melawan tim dari universitas lain. Walaupun Kyunghee adalah sekolah seni, tapi
permainan para pemain basket disini tak kalah dengan universitas Genie yang
notabene adalah sekolah olahraga.
Terlebih sang kapten adalah namja
yang sangat aku cintai dan kukejar selama ini. ya, Kim Himchan. Orang yang selalu
menjadi perhatianku selama satu semester ini sekarang telah menjadi milikku.
Apa kalian percaya? Baru 1 hari aku mengenalnya tapi dia sudah begitu baik
padaku.
FLASHBACK~
Terlihat Zelo menghampiri aku dan
SoonJi yang sedang beristirahat makan siang di kantin. Kuakui dia memang keren,
tapi entahlah hanya Himchan sunbae yang ada di otakku.
Ah, Zelo tenyata kesini untuk
berkenalan. Ini bisa menjadi kesempatan besarku untuk meminta dikenalkan pada
Himchan sunbae. Bukankah dia sahabatnya? Langsung saja setelah berkenalan aku
menanyakan Himchan sunbae.
“Apa kau tau Himchan sunbae?
Bisakah kau kenalkan aku dengannya?” ucapku dengan semangatnya. Selama ini aku
mengincarnya dan aku sungguh ingin kenal dan dekat dengan Himchan sunbae.
“Uhhuk…
Uhhuk… M-Mwo?? Ah, ne.. temui saja dia di lapang basket. Dia gampang akrab.”
Ah, Zelo kau benar – benar membantuku. Kau benar benar sunbae sekaligus
dongsaengku yang terbaik walaupun aku baru mengenalmu!
“Ah!
Arraseo! Sekarang aku akan menemuinya. Ah, ne. Zelo-sshi, kau tau? SoonJi
menyukaimu!” ucapku dengan senangnya. Dan karna memang benar SoonJi menyukai
Zelo bukan? Aku juga ingin melihat mereka bahagia.
Aku sadar SoonJi
meneriakiku, tapi peduli apa aku. Yang ada di pikiranku hanyalah Himchan
sunbae. Akupun berjalan sedikit tergesa menuju lapang basket. Terlihat team
basket universitas Kyunghee sedang bekumpul, kecuali Zelo tentunya.
Sudah 2
meter lagi aku dekat dengan mereka, tapi perasaan gugupku tiba – tiba
menghantuiku. Terlihat Himchan sunbae yang sedang berbincang dan sesekali
tertawa dengan teman – temannya itu.
Ah…
Senyumnya, tawanya, wajahnya.. Aku sungguh menyukai apapun yang ada padanya.
Sekarang aku berdiri mematung didepan mereka. Mungkin terlihat bodoh, tapi
akupun tak mengerti seluruh tubuhku begitu kaku. Perasaan gugupku telah
menghancurkan rasa percaya diriku yang telah ku bangun selama ini.
“Nuguseo?”
ucap Himchan sunbae sambil menatapku dengan wajah bingung.
“N-nan? Ah..
Haha, Annyeonghaseo~ Kang Yura imnida” ucapku dengan kepercaya dirian yang akhirnya
datang walaupun belum sepenuhnya datang padaku.
“Mencari
siapa?” Tanya salah satu teman Himchan yang kalau tak salah bernama Bang
Yongguk.
“H-Him..
Himchan sun-sunbae” jawabku tergagap.
“Na??” Tanya
Himchan sunbae. Dan salah satu teman yang lainnya yang bernama Jung Daehyun
membisikkan sesuatu pada Himchan sunbae yang aku tak tahu apa itu.
“Walaupun tak kau beritahu, aku
pasti akan melakukan itu Daehyun-ah! Kau ini aneh sekali” ujar Himchan sunbae
dengan lucunya, walaupun sebenarnya aku tak tahu apa yang sedang dibicarakan
mereka. Setelah dia membisikkan sesuatu pada Himchan sunbae, kumpulan itu pergi
dan berteriak “FIGHTING!” pada HImchan sunbae.
“Jadi…. Ada
apa mencariku?” tanyanya dengan senyuman mematikan andalannya itu yang
membuatku selalu terpukau juga membuat seluruh tubuhku lemas, dan lidahku kaku.
Dan tak lupa juga rasa gugup yang selalu datang padaku. *diborong*
“A-Aku… Aku…
Hanya ingin berkenalan denganmu sunbae. Hehe” aaah…. Aku pasti sangat bodoh
saat ini. omoo…. God please help me!!
“Oh, oke.
Kajja, kita jalan – jalan!” mwo? Jalan – jalan?? Bahkan dia baru mengenaliku
beberapa detik yang lalu?? Aah,, ini benar – benar berkah.
“Kau sudah
tak ada kuliah?” tanyanya.
“Mm..
sepertinya sudah selesai. Waeyo?”
“Ani, jadi
kan kita bisa jalan – jalan ke luar. Kajja! Ikuti aku” benarkah? Aku tidak
sedang bermimpi kan? Ini sungguh nyata kan? Bahkan ini lebih indah dari sebuah
mimpi..
Dia
mengajakku ke sebuah café yang cukup terkenal di dekat Universitas Kyunghee.
Tapi aku jarang sekali datang ke café ini karna yang ku tahu makanan di café
ini seperti makanan yang ada di restaurant bintang 5, ya. Mahal.
Dan sekarang
aku masuk ke café ini, dengan Himchan sunbae? Omoo… bagaimana jika aku disuruh
bayar? Bahkan uangku sedang ditabungkan untuk membeli kado ulang tahun SoonJi.
Ya, dia besok ulang tahun.
“Kajja, cari
tempat duduk kesukaanmu!” ujar Himchan sunbae.
“Eoh? Mm….
bagaimana kalau disana, dipojok sebelah kanan? Yang dekat jendela itu. Kurasa
itu tempat yang baik” ucapku. Kamipun duduk di tempat yang aku pilih. Dan benar
saja, view disini sangat baik. Terlihat air mancur yang ada diluar membuat
kesan cukup romantic pada pertemuan ini. penerangan di café inipun sangat baik.
“Kau mau
pesan apa?” Tanya Himchan sunbae. Aduuh… bagaimana ini? aku benar benar sedang
tak mempunyai uang.
“Aku… Aku
tak akan pesan apapun” jawabku.
“Tak apa,
pesan saja. Biar aku bayarkan. Tenang saja, aku tak akan membuatmu membayar
kali ini” ucapnya seperti tau apa yang aku pikirkan.
“Baiklah..
gomawo Himchan sunbae.. aku pesan cappuccino saja, aku sudah makan” jawabku
sambil tersenyum dengan manis dan dibalas dengan senyuman mematikan Himchan
sunbae.
“Baiklah,
dua gelas cappuccino” setelah memesan, pesanan pun datang.
“Sekali lagi
gomawo Himchan sunbae”
“Sudahlah,
ini tidak seberapa. Dan tak usah terlalu formal padaku, panggil saja aku apapun
yang kau mau agar ketika kita mengobrol tak terlalu canggung. Bagaimana?”
“Baiklah…
bagaimana kalau…. Oppa?”
“Mmmmm……
Tentu saja!” balasnya tanpa menghapus senyum manisnya.
Kami cukup
bersenang – senang di café ini. memang benar kata Zelo, Himchan Oppa cepat
akrab. Dia benar – benar lelaki idealku. Setelah cukup lama berada di café ini,
kami pergi ke suatu toko boneka yang tak jauh dari Kyunghee.
“Yura-ah, warna
apa yang paling kau sukai?”
“Na? aku
suka warna….. PINK!” jawabku semangat.
“Baiklah,
kau lihat – lihat dulu saja, biar aku belikan satu boneka yang sangat baik
untukmu!”
“Arraseo!”
dan akupun mulai melihat – lihat boneka boneka yang lucu ini.
Beberapa
menit kemudian Himchan Oppa datang dengan kotak kado yang berwarna pink di
tangannya. “Ayo kita ke taman. Aku akan memberimu ini disana.”
Sesampainya
di taman.
Hari sudah
mulai sore. Di taman ini banyak anak – anak yang berlarian dengan lucunya. Pemandangan
disini pun sangat bagus sampai – sampai sunset-pun terlihat indah disini.
Himchan Oppa mengajakku duduk di salah satu kursi di taman ini.
“Yura-ah…
Ini untukmu” kata Himchan Oppa sembari memberikanku boneka yang tadi dia beli.
“Gomawo..
Boleh aku buka sekarang?”
“Tentu saja”
akupun mulai membuka bungkusan itu. Terlihat satu kotak lagi yang berisikan
teddy bear berwarna pink yang memegang hati yang bertuliskan ‘saranghae’
menggunakan hangul.
“Oppa……”
ucakpu pelan karna terharu. Ini pertama kalinya dalam hidupku diberi boneka
yang aku suka oleh seorang namja yang aku sukai.
“Yura-ya..
Maukah kau menjadi yeojaku?” ucapnya yang sedari tadi tak menghapus senyum
manis yang terus tertera paada bibirnya.
“Oppa…… Ne,
aku mau Oppa… gomawo… jeongmal gomawo.. nan jeongmal haengbokkae.. Oppa,
saranghae” ucapku dan langsung dipeluk oleh Himchan Oppa. Sesudah itu dia
mengantarku sampai ke rumah dan akupun tidur lelap bersama teddy bear yang tadi
diberikan Himchan Oppa.
Next Day~
Terkadang
aku bingung, kenapa bisa dia mau menjadi namjachinguku? Padahal kemarin kami
belum mengenal dekat. Apa dia mencoba mempermainkanku? Ah, itu tidak mungkin.
Hari ini
SoonJi ulang tahun yang ke 17. Aku akan memberikannya crayon yang berisikan 55
buah. Kupikir dia akan suka dengan hadiah ini. sembari menunggu Himchan Oppa
datang, akupun menghampiri SoonJi yang sedang duduk tenang didekat kelas
Himchan Oppa dan Zelo. Sepertinya dia sedang menunggu Zelo.
“SoonJi-ya!
Saengil chukkaeyo!!” teriakku pada SoonJi.
“Ne,
eonni-ya. Gomawo” jawabnya. Lalu aku memberinya kado yang sudah kubeli dengan
uangku sendiri. Mengingat SoonJi adalah sahabat terbaikku yang sudah kuanggap
sebagai dongsaengku sendiri, aku sampai mengumpulkan uang jajanku selama
seminggu ini.
Benar saja,
dia sangat senang melihat hadiah yang kuberi ini. karena dia berada di fakultas
seni, aku sudah yakin bahwa dia akan senang mendapat hadiah crayon dariku. Aku
tahu dia sangat suka menggambar dan mewarnai, dan aku yakin dia akan menjadi
seniman professional yang sangat sukses *Aamiin*
Dia
berterimakasih sampai mengatakan saranghae padaku. Aigoo… Dia benar benar
seperti anak kecil.
“Ne cheonma.
Mwo? Kau mencintaiku? Haha, kau ini. Oya, SoonJi aku ini sudah milik orang
lain”
“Neo?? Tapi
aku masih tetap dongsaengmu kan?” hahaha mukanya benar benar terlihat seperti
orang bodoh.
“Tentu saja!
Neo paboya! Eh, kau sedang menunggu siapa?”
“Nanti juga
eonni tau. Apa eonni juga sedang menunggu?”
“Ne, aku
sedang menunggu namjachinguku. Kau juga?”
“Ani.. eonni
juga tau kalau aku tak boleh mempunyai namjachingu. Padahal aku sangat menyukai
Zelo oppa” ucapnya dengan nada sedih.
“Kau…..
benar benar menyukaiku?” aah.. ternyata mereka sudah keluar. Aku yakin Zelo dan
SoonJi akan menjadi sepasang kekasih kelak.
“Ah,
SoonJi-ya kuperkenalkan nae namjachingu Himchan Oppa” ucapku
“MWOOO????!!!!!”
mereka berteriak bersama.
“Aigoo…
kalian sungguh serasi, bahkan berteriakpun kalian sangat kompak. Ckckck” ucap
Himchan Oppa dengan nada mengejek. Hahaha, mereka ini sangat lucu.
“Ah~
sepertinya kita akan berangkat sekarang. Kita duluan ne? annyeong~” ucap Himchan Oppa sambil mengamit tanganku dan
berlangsung pergi meninggalkan Zelo dan SoonJi yang masih pada tempatnya.
“Yura-ya~
bagaimana kalau hari ini kita ke mall?”
“Jeongmal?
Kajja Oppa!” ucapku bersemangat seakan dia tau kalau aku itu sangat suka
shopping.
Sesampainya
di mall, dia mengajakku ke tempat baju – baju yang lucu. Aku mengajaknya untuk
ketempat baju couple agar kita mempunyai baju yang sama.
“Ah~
Yura-ya, warna kesukaanmu ungu bukan?”
“Eh?” bahkan
baru kemarin dia menanyakanku hal seperti itu dan sekarang sudah lupa?
“Eoh? Bukan
ya? Lalu.. Apa?”
“Pink Oppa..
Pink.. Selalu ingatlah teddy bear yang kau kasih padaku sebagai tanda warna
kesukaanku. Kaupun tau selera bonekaku. Aku sangat suka teddy bear. Dan juga…
Aku sangat suka cappuccino. Apa kau bisa mengingat itu, Oppa?” ucapku panjang
lebar.
“Ne?? ah~
Ye.. aku akan berusaha untuk itu”
“Kupikir itu
tak akan sulit untukmu. Bahkan kita melalui waktu – waktu untuk tau apa barang
dan minuman kesukaanku bersama, Oppa. Aku yakin itu tak akan sulit, selama kau
benar benar mencintaiku..” entahlah apa ini hanya perasaanku atau apa? Kenapa
wajahnya berubah ekspresi kosong seperti itu? Mana Himchan Oppa yang selalu
tersenyum pada siapa saja? Apa mungkin benar… dia akan mempermainkanku??
“Baiklah,
kajja kita cari bajunya. Kau sekarang bebas memilih sesukamu. Pilihlah yang
terbaik untuk kita. Arra?” ucapnya kembali tersenyum.
“Arraseo,
kajja!” ajakku sambil mengamit tangannya menuju tempat baju yang dimaksud.
Baju couple
berwarna pink sudah didapatkan. “Oppa, menurutmu.. warna pink itu seperti apa?”
tanyaku.
“Hm? Aku
akan menjawabnya saat kita makan. Kajja, kita makan di restaurant favoriteku”
kamipun pergi ke restaurant yang dimaksud menggunakan mobil milik Himchan Oppa.
Himchan POV~
Aah…
Entahlah. Apa yang terjadi padaku? Baru kali ini aku merasakan hal seperti ini.
aku merasa bahagia berada didekatnya. Tidak seperti berada di samping
yeojachinguku yang lainnya.
Aku jadi
merasa bersalah. Aku tau, aku memang salah. Aku tau aku ini playboy dan senang
mempermainkan hati para wanita. Tapi.. Bukankah itu benar benar aku? Inilah
aku, Kim Himchan. Seorang siswa di Kyunghee University yang sering dijuluki
sebagai playboy ulung di universitas ini.
Aku pun tau,
aku telah bersalah pada semua wanita wanita itu. Tapi baru kali ini aku merasa
sangat bersalah, setelah bertemu Kang Yura. Dia terlihat seperti ibuku sendiri,
padahal aku tak menemukan sesuatu yang sama dari mereka berdua. Apa mungkin dia
adalah cinta pertama yang telah kucari selama ini?
Aku menjadi
playboy bukan tanpa alasan. Tapi aku mempunyai misi untuk menemukan cinta
pertamaku. Dan sepertinya sekarang aku telah menemukannya. Kang Yura… Dia yang
membuatku menjadi seperti ini. aku harus memutuskan para yeojachinguku yang
sebelumnya. Sekarang misiku telah berhasil.
Terlihat
Yura disampingku sedang tertidur dengan tenang. Sangat tenang sampai aku tak
berani membangunkannya. Walaupun sekarang kita sudah sampai di restaurant
favoriteku, tapi benar benar… Aku tak berani membangunkannya. Aku hanya ingin
menatapnya dalam keadaan tenang seperti ini.
“Sepertinya
kau lelah Yura-ya~ aku berjanji padamu akan terus bersamamu. Aku yakin hatiku
tak salah memilihmu menjadi cinta pertamaku saat ini. aku akan bersamamu dan
meninggalkan para yeoja yang selama ini kukencani untuk mencari cintaku, dan
sekarang aku menemukannya. Yaitu kau. Aku benar benar berjanji akan
meninggalkan mereka semua. Aku berjanji.” Ucapku dengan suara pelan.
“Hmmm…..
Oppa, kita sudah sampai? Apa kau berbicara padaku? Aku tertidur ya? Aduuh…”
ucapnya sambil mengucek matanya agak kasar.
Aku
mengambil tangannya untuk menghentikan perbuatan yang bisa membuat organ
penting pada tubuhnya itu rusak. “Hentikan…. Itu bisa merusak matamu. Bahkan
bisa merusak wajahmu” ucapku lalu mengusap matanya dengan penuh kasih sayang.
“Oppa…. Apa
kau benar – benar mencintaiku? Atau kau hanya mencintaiku karna wajahku? Aah,
itu tidak mungkin. Bahkan wajahku tidak cantik” ucapnya dengan tatapan kosong.
“Aniyo… Ani…
Neon neomu yeppeo. Bahkan aku sampai tak mau mengedipkan mataku barang hanya
melihatmu tertidur. Ah, lebih baik sekarang kita makan. Kajja!” ucapku jujur
dan dibalas dengan senyuman oleh Yura yang membuat wajahnya semakin manis.
Setelah
memilih tempat yang pas, kami duduk sambil mengobrol ringan. Tapi tiba – tiba….
“Himchan
Oppa? Oppa? Kau benar Himchan Oppa? Omooo….. Oppa, neomu bogoshippeo”
Yura POV~
Sambil
menunggu makanan datang, aku dan Himchan Oppa mengobrol. Tapi ada seorang wanita
yang menghampiri bangku kami. Dia tinggi dan memakai dress berwarna ungu.
“Himchan
Oppa? Oppa? Kau benar Himchan Oppa? Omooo….. Oppa, neomu bogoshippeo. Akhirnya
kau mengundangku untuk makan malam hari ini” ucapnya. Mwo? Siapa dia? Apa
sekarang aku sedang benar – benar dipermainkan??
“Nuguya??”
ucapku dengan nada dingin. Yaa, walaupun Kang Yura selalu ceria, tapi dia juga
manusia yang akan merasakan marah bukan? Akupun masih bisa disebut manusia
normal bukan??
“Mwo?
Seharusnya aku yang bertanya padamu. Nuguya? Aku adalah yeojachingu Himchan
Oppa. Siapa kau?” ucap wanita itu dengan nada sinis.
“Ige mwoya?!
Oppa, kau mempermainkanku? Jeongmal?? Aku benar benar kecewa padamu Oppa…
kenapa kau lakukan ini semua??” ucapku bersedih dengan mata berkaca – kaca.
“Oppa… kau
menduakanku? Kau menduakan Park MinJi??! Beraninya kau!”
‘PLAKK!!’
sebuah tamparan mendarat di pipi Himchan Oppa. Wanita itu benar benar sangar.
Bahkan akupun yang sekarang sama sakitnya seperti dia tak berani melukai orang
yang benar – benar aku cintai.
“Oppa.. apa
korbanmu hanya kita berdua? Atau… atau mungkin masih ada yang lain? Bahkan
mungkin banyak wanita lain yang sama seperti kita? Jujur aku sangat kecewa.
Tapi akupun tak mengerti, aku tak berani melukaimu sedikitpun. Oppa… apa kau
merasa bersalah? Ah, aku yakin kau pasti merasa sangat sangat bersalah” ucapku
dengan air mata yang perlahan bercucuran. Ini pertama kalinya aku menangis
didepan banyak orang.
“Bahkan aku
tak bisa melukaimu hanya karna aku tergila – gila padamu. Hey ayolah, kau pasti
akan merasa sangat bersalah karna telah membuat aku tergila – gila padamu
seperti ini bukan? Kau membuatku tergila gila dengan pesonamu, dengan kata –
katamu, dengan senyumanmu. Aku tergila – gila karena itu. Haah… Aku benar benar
bodoh bukan? Bahkan semua yang telah kau berikan padaku adalah sesuatu yang
busuk! Sesuatu yang tidak benar! Hey kau! Park MinJi-sshi! Kita benar benar
bodoh bukan terpikat oleh lelaki seperti ini?” ucapku dengan rasa sedih dan
amarah yang bercampur aduk.
Wanita itu
akan melayangkan tamparannya padaku. Tapi tertahan oleh tangan Himchan Oppa.
“Kau… Jangan pernah berani melukai yeoja ini! kau masih mengira aku namjamu
huh? Bahkan setelah bertemu yeoja ini aku telah melupakanmu sepenuhnya, Park
MinJi-sshi!”
“Inikah caramu
memperlakukan korbanmu, Oppa? Apa kelak aku akan diperlakukan seperti ini
olehmu? Kau sekarang bahkan lebih rendah dari sebuah sampah!” ucapku sambil
pergi dengan amarah yang bergejolak. Tapi langkahku terhenti karena tertahan
oleh tangan Himchan Oppa yang menggenggam tanganku.
“Kajima….
Nan jeongmal saranghae Kang Yura… jeongmal saranghae. Kajima.. aku tak akan
memperlakukanmu seperti ini kelak, aku berjanji. Akan menjagamu Kang Yura”
“Lalu melepaskanku
begitu saja setelah kau bosan?” ucapku dengan pedasnya. Dia menghela nafas
berat.
“Oppa,
pergilah untuk casting di sebuah entertainment terkenal, aku yakin kau pasti
akan diterima disana. Aktingmu sungguh bagus!” ucapku lalu melepaskan tangannya
kasar.
Wanita yang
bernama Park MinJi itu terjatuh sambil menangis ke lantai. Terlihat seorang
pria yang kalau tak salah… dia…
“Jung
Daehyun?” panggil Himchan Oppa. Daehyun? Dia anggota tim basket kampus bukan?
Orang yang waktu itu membisikan sesuatu pada Himchan Oppa bukan?
“MinJi, ayo
kita pulang… aku akan mengantarkanmu sampai rumah” ujarnya lembut pada wanita
itu.
“Shirreo”
“Ayolah Park
MinJi… kau tidak pernah bertingkah seperti ini sebelumnya. Mana Park MinJi yang
selama ini aku kenal? Park MinJi tidak pernah bertingkah lemah seperti ini!
ayolah MinJi, ikut bersamaku… aku akan mengantarmu. Lupakan saja Himchan.
Kajja!” ujar Daehyun sembari membantu wanita itu untuk berdiri. Dan mereka pun
pergi dengan raut wajah sinis.
“Yura-ya..
aku benar – benar tidak berbohong padamu. aku benar benar menyayangimu….”
Himchan Oppa berkata pelan.
“Haha.. kau
kira aku akan percaya, Oppa? Kau tahu, tidak akan ada penjahat yang mau
mengakui kesalahannya. Kecuali dia adalah penjahat idiot” ujarku sinis
“Maka aku
akan menjadi penjahat yang kau maksud. Demi mendapatkanmu, aku rela melakukan
apapun. Aku benar – benar tidak berbohong Kang Yura!” ujarnya parau.
“Jangan
pernah sebut namaku lagi! Aku tak akan mungkin tertipu oleh acting busukmu itu
Kim Himchan!” teriakku dan langsung pergi meninggalkan Himchan Oppa yang
terlihat terpuruk itu. Hah… actingnya benar – benar tak bisa diragukan. Dia
sungguh hebat.
Bahkan aku
memujinya disaat aku tersakiti olehnya. Kenapa kau melakukan ini padaku Oppa?
Apa aku melakukan sesuatu yang salah padamu? kenapa kau membuatku merasa sakit
seperti ini? Jeongmal nappeunde..
Kim Himchan POV~
Dia
meninggalkanku. Aku tau aku bersalah. Bahkan aku sudah tak memikirkan MinJi,
otakku telah penuh oleh sosok seorang Kang Yura. Dia mungkin tak akan kembali
padaku, tapi aku tak akan menyerah begitu saja. Aku akan membuatnya berada
disampingku lagi, dan menjadi milikku selamanya.
Tapi, apa
sebenarnya yang telah terjadi barusan? Minji bilang aku mengundangnya untuk
makan malam? Bahkan aku tak mempunyai no penselnya di ponselku. Bagaimana
mungkin ini bisa terjadi?
Dan
bagaimana bisa ada seorang Jung Daehyun barusan? Setahuku, dia hanya akan pergi
keluar dari rumahnya jika ada perlu. Pada waktu luang pun dia pasti hanya akan
pergi ke lapang basket untuk berlatih, bukan pada restaurant seperti ini.
Apakah
kejadian ini ada hubungannya dengan Jung Daehyun? Ayolahh…. Berpikir cerdas Kim
Himchan….
Ja! Aku
tahu! Bukankah Daehyun mencintai Minji? Saat aku pertama kali bertemu dengan
Yura di lapangan basket Kyunghee, Daehyun sempat berbisik padaku. ‘Dekati dia…
Dan lupakan yang lain.’
Benar, tak
biasanya dia begitu antusias untuk berbisik padaku ketika aku mendekati seorang
wanita. Dia pasti tahu aku akan mendekatinya walaupun tak dia suruh. Aku yakin
dia pasti capek menunggu Minji untuk datang padanya karna Minji terlalu tergila
– gila padaku. Lalu dia menyuruhku untuk mendekati Yura dan melepaskan Minji
agar dia bisa bersamanya. Kau pintar Kim Himchan!
***
@Kyunghee University 08.00 AM
Aku berusaha
mencari sosok Kang Yura yang biasanya akan melewati lapangan basket ketika akan
memasuki kelas. Kenapa aku tak kunjung melihatnya? Apa jadwalnya sedang kosong
hari ini? tapi aku melihat gadis lain yang kalau tak salah dia adalah
yeojachingu Zelo yang setahuku dia selalu bersama Yura. Lebih baik aku menanyakan
Yura saja padanya.
“Chogi,
Annyeonghaseo. Apa kau temannya Yura?” Tanyaku sopan pada gadis ini.
“Ne,
Annyeonghaseo. Benar, aku teman Yura eonni. Bahkan aku sahabat baiknya. Waeyo?”
“Ah~ Apa kau
tau dimana Yura sekarang? Apa keadaannya baik – baik saja?” tanyaku.
“Eoh?
M-Mollaseo…” jawabnya pelan.
“SoonJi-ah!”terdengar
suara Zelo yang sedang berlari menghampiri kami.
“Kalian….
Sedang apa?” tanyanya seperti curiga padaku.
“Tenang saja
Zelo-ah, aku tak akan merebutnya darimu. Aku hanya ingin bertanya dimana Yura
sekarang”
“Yura?
Sahabatnya SoonJi? Bukankah dia berdiam diri di kamarnya dan tak mau keluar?”
“Oppa!”
SoonJi menutup mulut Zelo. “A-ah… ani, Yura eonni tidak apa – apa. Dia bukan
tidak mau keluar dari kamarnya, dia hanya…. Dia hanya…..” tak ada waktu lagi
untuk mendengar penjelasan palsu dari gadis ini. aku tahu dia sedang berbohong
dengan tingkah laku seperti itu.
Aku bergegas
menuju ke rumah Yura dengan perasaan cemas. Apakah dia berbuat seperti ini
karena aku? Aku sekarang berada di posisi yang sangat menyedihkan. Aku sangat
merasa bersalah sekarang.
Sesampainya
di rumah Yura, aku dipersilahkan masuk oleh Ahjumma dan langsung saja aku
menuju ke kamar Yura. Dan benar saja, sesuai penjelasan Ahjumma, Yura tak mau
keluar kamar sejak kemari malam. Dia pun pulang dengan mata yang sembab. Pasti
dia habis menangis, dan ini semua kesalahanku.
“Yura…
Yura-ya~ Keluar, ini aku Himchan. Biarkan aku menjelaskan suatu hal padamu agar
tak terjadi kesalah pahaman diantara kita” ucapku sembari mengetuk pintu kamar
Yura.
“Untuk apa
kau datang kesini Oppa?! Ka!” jawabnya kasar dari dalam sana.
“Ani. Aku
tidak akan pergi sebelum kau mendengarkan penjelasanku. Keluar saja sebentar
Yura-ya..”
“Shirreo!
Jelaskan saja pada pintu kamarku! Aku tak mau mendengarkan perkataan busukmu
itu!”
“Baik, aku
akan menjelaskan semuanya disini. Tapi tolong dengarkan aku baik – baik”
“Sebenarnya
aku dijebak oleh Daehyun. Ku akui aku memang mempermainkan hati para yeoja
sebelum aku bertemu denganmu Yura-ya.. Sampai aku bertemu dengan Minji, yeoja
yang kemarin datang ke restaurant.
Dulu aku
dengannya sempat menjalani hubungan. Tapi aku tak merasakan apapun saat ada di
dekatnya. Rasanya datar dan hambar. Berbeda saat aku berada disisimu Yura-ya…
aku merasa bahagia dan hidup ini terasa begitu manis.
Kau tahu
alasanku mendekati banyak wanita? Sebenarnya aku hanya ingin mencari cinta
pertamaku saja. Aku mendekati mereka hanya karna ingin merasakan perasaan yang
sama dengan mereka padaku. Tapi aku tak bisa.
Setelah
bertemu denganmu, aku merasakan hal itu Yura-ya.. akhirnya aku mendapatkan
cinta pertamaku. Yaitu kau Kang Yura…” ujarku panjang lebar
“Ternyata
kau itu selain berbakat acting, kau juga berbakat menjadi penulis novel!”
ujarnya kasar. Aku hanya menghela napas dan kembali menjelaskan.
“Sudah
kubilang aku dijebak oleh Daehyun. Kau masih ingat ketika kita pertama bertemu?
Daehyun membisikkan sesuatu padaku. Dia bilang, Dekati dia.. dan jauhi yang
lain.
Sebenarnya
dia tahu walaupun dia tak memberitahuku pasti aku akan tetap mendekatimu,
sesuai dengan misiku. Sebenarnya dia capek jika harus terus menunggu Minji
untuk datang padanya. Sampai akhirnya dia melakukan hal bodoh semacam ini.
Peristiwa
kemarin sudah direncanakan oleh Daehyun. Dia mengundang Minji untuk makan malam
dengan menggunakan namaku sebagai pengundang. Dia mengundang Minji ketika aku
sedang bersamamu. Dia ingin Minji meninggalkanku agar dia bisa bersamanya. Dan
akhirnya terjadilah kejadian seperti kemarin” tak ada jawaban dari dalam kamar.
“Yura-ya~
apa kau mendengarkanku? Apa kau tertidur?” tanyaku takut – takut aku berbicara
sendiri.
“Aniyo,
teruskan” syukurlah…
“Nan
jeongmal saranghae Kang Yura. Dulu kau pernah bertanya apa arti warna pink
untukku? Pertama kali aku mendengar kau ingin membeli baju couple kita berwarna
pink, sebenarnya aku sedikit aneh. Dan ketika kau menanyakan apa arti warna
pink padaku, aku sempat bingung untuk menjawab apa. Tepi sekarang aku tau
jawabannya.
Pink adalah
kau. Warna pink selalu mengingatkanku padamu. karna kau segalanya untukku, maka
warna pink pun akan menjadi segalanya untukku. Walaupun sebenarnya aku tak
terlalu suka pada warna pink, tapi aku tetap menyayanginya. Hal ini bukan
berarti aku tak suka padamu, aku hanya kurang suka pada warna pink. Jeongmal..
Dan juga aku
telah mengingat warna favoritemu, boneka favoritmu, minuman favoritemu, bahkan
tanpa kau beritahu artis favoritemu pun aku sudah tahu. Warna kesukaanmu pink,
boneka kesukaanmu teddy bear, minuman favoritemu adalah cappuccino, dan artis
favoritemu adalah Donghae Super junior bukan?
Yura-ya~
tolong jangan tinggalkan aku. Kau mungkin bukan yeojachingu pertamaku, tapi kau
adalah cinta pertamaku. Kau tahu, apalah artinya menjadi sepasang kekasih jika
tidak dilandasi rasa kasih sayang? Hubungan itu akan hampa bukan? Ini akan
berbeda jika kita berhubungan Yura-ya~ kau mencintaiku bukan? Akupun
mencintaimu. Maka jika kita berhubungan, hubungan kita akan harmonis. Aku
percaya itu.” Jelasku sepenuh hati.
Pintu kamar
Yura perlahan terbuka, dan terlihat Yura dengan mata berkaca – kaca yang segera
memelukku dengan erat. Aku pun balas memeluknya. “Geurrae Oppa. Aku akan
kembali bersamamu. Kau tak bohong padaku, bukan? Tolong jangan cintai wanita
lain selain aku dan keluargamu.”
“Arraseo”
jawabku dengan senyum tulusku.
Dia melepas
pelukannya, “Geundae, Oppa kenapa bisa tahu jika aku menyukai Donghae Super
Junior?”
“Bagaimana
aku tak tahu jika kau memasang posternya di depan pintu kamarmu?” ucapku.
“Ya! Oppa~
kupikir itu adalah feeling karena kau cinta padaku”
“kau ini…
yang penting kau mencintaiku dan aku mencintaimu. Kau juga jangan mencintai
lelaki lain kecuali aku dan keluargamu. Dan jangan terlalu terobsesi oleh orang
ini, itu akan membuatmu gila” ujarku seraya menunjuk ke arah poster besar yang
terpampang di pintu kamar Yura.
“Aissh Oppa
ini. geurrae. Saranghae Himchan Oppa”
“Nado
saranghae Kang Yura” ujarku lalu mengecup puncak kening Yura dengan penuh kasih
sayang.
THE END