Present
Author : ImGaemFa
Genre : Romance
Main Cast :
-
Lee Soon Ji
-
Choi Jun Hong (Zelo)
Support Cast :
-
Kang Yu Ra
-
Kim Him Chan
-
SoonJi’s mom (Lee RinRin)
-
Zelo’s mom (Choi Airin)
-
SoonJi’s dad (Lee YoungJae)
-
Zelo’s dad (Choi Jongup)
~Lee Soon Ji POV~
Ini adalah
hari pertamaku di KyungHee University. Ini adalah Universitas yang sangat baik
untuk para seniman. Dan aku mengambil jurusan melukis. Aku mulai melukis pada
saat kecil berumur 6 tahun. Mungkin dulu keahlianku tak begitu bagus, tapi
seiring berjalannya waktu dan kegigihanku untuk melukis, sekarang hasilku cukup
memuaskan.
Aku sekarang
sedang berjalan ke kantin bersama Yura eonni. Dia seangkatan denganku, tapi aku
terlalu cepat masuk sekolah dan hasilnya aku bahkan belum masuk pada usia 17 tahun.
Ya, aku baru 16 tahun. Tapi sebentar lagi aku akan merasakan sweet seventeenku.
“SoonJi-ah!
Apa kau tau HimChan sunbae?” Yura eonni bergurau sambil terus memperhatikan
namja yang dipuja-pujanya itu sedang bermain basket.
“Ne, aku
tau.” Ucapku sambil menatap juga ke lapangan basket.
“SoonJi-ah,
menurutmu apa dia tampan?”
“Ne, tapi
aku lebih suka temannya yang tinggi itu”
“Maksudmu
Zelo? Choi JunHong??”
“Nee… Dia
sangat masuk kedalam kategoriku. Dia tinggi, lebih tua dariku, dia tampan, dia
bisa dance, rapp, ah neomu Zelo sunbae joahae.. oya, eonni kenapa kau tak
memanggil Zelo sunbae dengan sebutan sunbae? Bukankah dia lebih tua dari kita?”
“Eoh? Apa
kau tak tahu? Dia bahkan lebih muda dariku. Dia baru menginjak usia 17 tahun
tahun kemarin”
“MWO???!!!!!”
teriakku sampai sampai orang yang sedang bermain basket terhenti karenaku.
“Ya! Kau ini
lebay sekali!” ucap Yura eonni sambil menjitak kepalaku dengan kerasnya.
“Eonni
appo…” ucapku sambil mengerucutkan bibirku. Kamipun lekas pergi ke kantin.
~Author POV~
Namja itu
hendak menyudahi acara bermain basketnya. Dia mengeringkan keringat yang
mengguyur badannya itu menggunakan handuk kecil yang sekarang tergantung di
lehernya itu. Dia berjalan pergi ke kantin untuk membeli minum karena tenggorokannya
sekarang sudah mulai kering.
“Hyeong! Aku
duluan!” ucap namja itu dan langsung berlalu.
~Zelo POV~
Aku masih
penasaran dengan orang yang teriak tadi. Aku hanya sekilas melihat mukanya.
Kupikir dia imut. Haha.. Bahkan aku tak tahu dia siapa. Tapi dia sering
kutemukan sedang memperhatikanku dengan temannya yang bersamanya tadi. Entah
melihatku ataupun melihat Himchan hyeong, tapi aku berharap dia melihatku.
Ja! Akhirnya
aku menemukannya. Perkiraanku benar, dia memang imut. Kurasa aku menyukainya. Mwo?
Menyukainya? Bahkan aku tak tahu dia siapa. Ah, lebih baik aku menghampirinya.
“Annyeong,
boleh aku duduk bersama kalian?” tanyaku.
“Ah, ne!
tentu saja boleh” ucap temannya itu.
“Choi
Junhong imnida, panggil saja aku Zelo” ucapku sambil tersenyum semanis mungkin.
Tapi kenapa dia terus menunduk?
~Soon Ji POV~
Omo… Apa aku
bermimpi? Dia menghampiriku? Aigoo… Siapapun tolong cubit aku. Eh? Ani! Andwae!
Jangan bangunkan aku dari mimpi seindah ini.
“Choi
Junhong imnida, panggil saja aku Zelo” ucapnya sambil tersenyum sangat manis.
Aah, senyumannya mematikan! Bahkan aku bisa merasakan wajahku memanas. Pasti
wajahku sudah seperti tomat sekarang.
“Ah, ne
Zelo-sshi. Kang Yura imnida. Dan ini temanku Soon Ji” dan aku hanya bisa
tersenyum sambil menunduk untuk menutupi muka merahku ini.
“Oya,
Zelo-sshi boleh aku tanya sesuatu?” ucap Yura eonni.
“Ne?”
“Apa kau tau
Himchan sunbae? Bisakah kau kenalkan aku dengannya?” ucap Yura eonni pada Zelo
sunbae yang sedang meneguk minuman yang baru dia beli.
“Uhhuk…
Uhhuk… M-Mwo?? Ah, ne.. temui saja dia di lapang basket. Dia gampang akrab.”
Yura eonni bahkan menanyakan hal sebodoh itu sampai Zelo sunbae terbatuk??
Aissh…
“Ah!
Arraseo! Sekarang aku akan menemuinya. Ah, ne. Zelo-sshi, kau tau? SoonJi
menyukaimu!” dia benar benar menyebalkan!
“MWOO???!!
Ya! Eonni!!!” bentakku tapi Yura eonni sudah berlari kesenangan menuju lapangan
basket. Oh Tuhan… Aku hanya berdua bersamanya? Ini benar benar bukan mimpi
kan??
Sekarang
keadaanku benar-benar canggung. Aku tak berani berbicara sepatah katapun gara
gara Yura eonni. Dia membuatku benar benar malu.
“Khm..
SoonJi-sshi? Apa kau masih ada kuliah?”
“Eoh??? Ah,
ani. Aku sudah beres kuliah hari ini. Waeyo?”
“Maukah kau
pulang denganku? Biar aku antar” BLUSSH!!!! Aku yakin wajahku lebih merah dari
sebelumnya.
“A-ah..
N-ne.. Arraseo”
“Ku tunggu
di tempat parkir 10 menit lagi. Kau tau motorku kan? Ah, aku yakin kau pasti
tau. Baiklah, kutunggu oke?”
“N-ne n-ne…”
Ini akan
menjadi tahun yang paling membahagiakan!!
10 menit kemudian__
Dia datang
dengan jaket kulit dan tas hitam yang digendongnya. Membuat kesan sangat keren.
Oaa… Bolehkah aku pingsan? Huh? Pingsan? Andwae….
Dia mulai
menstater motor hitam sportnya dan menyuruhku naik di belakangnya.
“Pegangan
yang erat ne?” aissh! Jeongmal! Bisakah kau tak membuat mukaku merah untuk
sekali saja??
Dan kamipun
langsung melesat menuju rumahku.
@Lee Family’s House
“Gamsahamnida
sunbae telah mengantarku sampai ke rumah, merepotkanmu.” Ucapku mencoba menatapnya.
“Ne
Cheonma.. Bisakah kau jangan memanggilku sunbae? Kau bisa panggil aku mm….
Oppa!” ternyata aku memang tak punya kekuatan untuk menatapnya. Segera
kutundukkan wajahku untuk menutupi wajahku yang kuyakin sudah memerah.
“Ne arraseo
sun- eh, oppa..”
“Chagiya…
wasseo?” ah, ternyata itu eomma.
“Ne eomma.
Ah, perkenalkan ini sunbaeku di kampus Zelo Oppa” ucapku memperkenalkan Zelo
Oppa pada eomma.
“Annyeonghaseo~
Zelo imnida..” ucap Zelo Oppa memperkenalkan diri.
“Ne. apakah
kau namjachingunya SoonJi?”
“Huh?? Eoh,
ani.. aku hanya temannya” jawab Zelo Oppa dengan mimic kaget.
“Baguslah,
kau tau Zelo-sshi aku belum membolehkan SoonJi untuk mempunyai namjachingu.”
“Eomma…”
“Jinjjayo?”
Zelo Oppa sepertinya tertarik pada cerita eommaku ini.
“Ne, dia
bahkan belum menginjak usia 17 tahun. Dia terlalu muda untuk mempunyai
namjachingu, aku khawatir dia memilih namja yang salah dan malah menjerumuskan
dia ke arah yang tak baik”
“Eomma…
sudahlah.. Mm, sunbae, maksudku Oppa, sekali lagi gomawo karna telah
mengantarku sampai kesini.”
“Ne,
cheonma. Ah ne, ahjumma, tapi boleh kan jika aku berteman dengan SoonJi? Aku
janji akan menjadi teman yang baik untuknya” ucapnya yang selalu membuat
wajahku menimbulkan semburat merah.
“Pegang
janjimu Zelo-sshi” ancam eomma.
“Ne, tentu
saja ahjumma. Dan tolong bisakah ahjumma tak menggunakan bahasa formal padaku,
aku jadi merasa terhormat. Hehe” Zelo Oppa terlihat sedang menggaruk tengkuknya
yang tak gatal itu.
“Haha, kau
lucu Zelo-ya.. Baiklah, jangan lupakan janjimu ne? kalau kau sampai membuat
anakku terluka, awas ya!” kata eomma sambil mengepalkan tangannya kearah Zelo
oppa. Terkadang eommaku ini sangat lucu, haha.
“Aigoo….
Ahjumma, kau sangat mudah berubah. Haha, arra sekarang aku pulang dulu.
Annyeong!” dan Zelo oppa-pun meninggalkan rumahku.
Akupun masuk
kedalam kamar. Aku perlu menenangkan diri. Sudah berkali kali aku terkena
serangan jantung hari ini karena perlakuan Zelo oppa yang tiba tiba baik
padaku.
Kulihat
sekeliling kamarku, banyak lukisan orang orang yang aku cintai yang kubuat
sendiri. Ada Eomma, Appa, Yura eonni, Halmeonni, Harabeoji, dan ada juga Zelo
oppa disana.
Aku
menggambar lukisan Zelo oppa yang sedang melakukan slam dunk di lapangan
basket. Wajahnya tak terlalu Nampak karna aku melihatnya dari jarak yang cukup
jauh. Tapi sekarang aku sungguh senang. Aku bahkan bisa melihatnya pada jarak
yang cukup dekat, bahkan tanganku saja sudah memegang pinggangnya saat berboncengan
tadi.
Aku memang
belum lama melihat Zelo oppa semenjak kuliah, aku baru melihatnya pada saat dia
melakukan slam dunk seperti lukisan yang ada di dinding kamarku itu. Aku selalu
melukis kejadian kejadian indahku bersama orang yang aku cintai. Dan sekarang
aku akan melukis wajah Zelo Oppa yang kulihat saat dia memperkenalkan dirinya
sambil tersenyum sangat manis.
~Zelo POV~
Huh,
ternyata SoonJi belum boleh mempunyai namjachingu. Tapi tenang saja, cepat atau
lambat aku tetap ingin menjadikan SoonJi sebagai yeojachinguku. Eh? Aku barusan
bilang apa? Aish,, ini aneh. Apa aku benar menyukainya?
“Annyeong~
wasseo…” ucapku cukup keras agar terdengar oleh orang orang yang ada dirumah
ini.
“Annyeong
Junnie, kau habis dari mana? Kenapa mukamu terlihat sangat bahagia?” ucap eomma
yang baru selesai memasak.
“Eh? Ani..
gwenchana..”
“Baiklah,
ayo kita makan bersama. Kau belum makan kan?” akupun menggeleng sambil
tersenyum dan segera menuju meja makan.
Terlihat
berbagai macam makanan yang sudah eomma buat, ada kimchi, sundubu, teokpoki,
kimbab, bahkan ada jajangmyeon. “Wah eomma.. kau memasak banyak sekali. Ini
terlihat sangat enak” ucapku kagum.
“Haha, kau
ini. Oya, sekarang eomma akan kedatangan tamu. Dia teman kecil eomma. Dia akan
berkunjung kemari dan makan bersama kita”
“Baiklah,
aku akan menunggu. Appa belum pulang?”
“Belum, dia
sedang ada proyek ke Myeongdong sampai beberapa hari kedepan. Waeyo? Neo appa
bogoshippeunde?”
“Ne, aku
bahkan belum melihat appa selama seminggu ini. Appa, jeongmal bogoshippo….”
Ucapku dan mendapat sebuah tawa ringan dari eommaku.
A minutes later__
“Eomma, mana
temanmu? Kenapa lama sekali?”
“Mollayo”
TING TONG~
“Ah,
sepertinya dia datang. Biar eomma bukakan pintunya, bersiaplah untuk makan
Junnie..” dan tak lama kemudian datanglah seorang wanita yang sepertinya tak
asing bagiku. Itu seperti… seperti…
“Ahjumma???”
“Eh??
Bukankah kau Zelo? Temannya SoonJi? Yang barusan datang kerumahku??”
“Nee…
Ahjumma annyeong~ aku tak menyangka kita akan bertemu lagi disini”
“Ne.. Ah,
Airin-ya kenapa kau tak pernah cerita kalau Zelo anakmu huh? Malah bilang kalau
anakmu bernama Junhong?”
“Eh??
Namanya memang Junhong, bukan Zelo”
“Ya eomma,
aku sudah pernah bilang teman temanku akan memanggilku Zelo. Lagipula itu nama
yang bagus. Nama itu diambil dari Dewa Persaingan bangsa Romawi yaitu dewa
Zelos. Aku kan tak pernah menyerah dan selalu berjuang untuk mendapatkan
sesuatu, itu nama yang cocok kan?” jelasku panjang dan lebar.
“Arraseo!
Kau ini.. namamu aneh aneh saja. Tapi tak apalah, selama kau menamaimu dengan
arti yang bagus maka tak akan ibu permasalahkan. Kajja RinRin-ya, kita makan!”
dan kamipun berbincang setelahnya.
@Lee Family’s House
~Author POV~
Yeoja itu
terus saja berkutat dengan kuas dan cat yang ada ditangannya. Berkonsentrasi
demi menghasilkan gambar yang indah. Mengoleskan cairan kental berwarna itu
kepada kanvas di depannya. Membentuk sebuah gambar yang indah.
“SoonJi-ya,
eomma akan pergi kerumah teman lama eomma. Jaga rumah baik baik ne” ucap eomma
dan hanya dijawab gumaman olehku.
“aigoo…. Apa
itu Zelo? Kau melukisnya dengan baik SoonJi-ya. Terus kembangkan bakatmu. Tapi,
kenapa kau menggambar Zelo? Kau.. menyukainya?” aku cukup tersentak dengan
pernyataan eomma.
“Mwo??
N-N-Aniyo! Aku hanya ingin melukisnya saja”
“Hmm..
baiklah, eomma pergi. Annyeong~” eomma benar benar mengagetkanku.
Next Day__
Ini adalah
hari ulang tahunku. Omo.. tak terasa sudah 17 tahun aku hidup di dunia ini.
Terimakasih tuhan.. aku bergegas mandi dan bersiap untuk pergi ke kampus. Tak
lupa aku memasukan beberapa buku beserta alat tulis kedalam tasku. Tak perlu
membawa alat melukis, karna hari ini sepertinya hanya materi saja.
“Eomma.. aku
pergi~” ucapku pamitan pada eomma.
“Chankaman
SoonJi-ya!” eomma menghampiriku dan langsung memelukku dengan eratnya.
“W-Wae-Waeyo?”
ucapku tak mengerti.
“Saengil
chukkaeyo SoonJi-ya, eomma akan memberikan yang terbaik untukmu. Ah, hadiahnya
nanti kau akan dapatkan” tuturnya sambil mengecup keningku.
“Ne, gomawo
eomma. Eomma, jangan buat aku penasaran! Apa hadiahnya?? Apakah alat melukis
yang bagus?”
“Ani~ eomma
akan memberikan sesuatu yang belum pernah kau dapatkan sebelumnya. Bersabarlah
chagi~”
“Arraseo.
Aku pegi dulu eomma. Annyeong~” akupun memakai sandal sportku dan segera keluar
rumah. Aku begitu tersentak ketika melihat Zelo oppa sudah siap dengan motor
sportnya itu.
“Annyeong
SoonJi-ah! Annyeong Ahjumma!” sapanya dengan wajah yang imut.
“Annyeong
Jun-mm maksudku Zelo-ya! Mau berangkat bersama SoonJi?”
“Ne~
bolehkah?” tanyanya
“Tentu saja,
jangan lupa janjimu Zelo-ya!”
“Aku tak
akan melupakannya ahjumma! Tenang saja, sudah sangat menempel di otakku” aissh,
kenapa dua orang ini selalu berbicara janji bodoh itu? Aku tau eomma membuat
janji itu agar aku tak tersakiti. Tapi itu terdengar begitu konyol di
telingaku.
“Arra, hati
hati dijalan!” dan kamipun langsung berlalu dengan kecepatan yang cukup tinggi.
“Oppa, pelan
pelan saja. Aku takut~” ucapku.
“Tentu saja
kau akan takut jika tak berpegangan padaku, berpeganganlah!” ucapnya yang
terdengar sedikit samar karna dia memakai helm.
“Arra, aku
sudah berpegangan” ucapku setelah tangan kananku memegang badan Zelo oppa.
“tapi kenapa aku masih takut? Aku kan sudah berpegangan”
~Zelo POV~
“Tapi kenapa
aku masih takut? Aku kan sudah berpegangan” aigoo… kenapa dia begitu polos?
“Kau
memegang dengan cara yang salah, begini” ucapku seraya aku mengambil 1
tangannya yang lain dan sekarang posisinya sudah seperti dia memelukku dari
belakang. Aku bisa melihat wajahnya yang merah sedang tersenyum dari kaca
spionku. Akupun sama menyiratkan senyum kebahagiaan.
@KyungHee University
“SoonJi-ah,
kau selesai kuliah jam berapa?” tanyaku.
“Molla,
mungkin jam 1 siang” balasnya.
“Bisakah kau
menungguku selama 1 jam? Aku selesai jam 2 siang”
“Bisa saja,
tapi aku bisa pulang sendiri oppa. Tak usah khawatir” jawabnya dengan senyum
manisnya yang bisa membuat jantungku berdegup 2x lebih cepat.
“Andwae..
Tunggu saja aku ne? jebal..” mohonku.
“Arraseo..
Oppa, apa kau akan ke kelas sekarang?”
“Ani, aku
mau ke lapangan basket dulu”
“Arra,
berangkat bersama? Kelasku dekat dengan lapang basket”
“Tentu
saja.. kajja!” kamipun berjalan bersama.
1:50 PM__
~SoonJi POV~
Aku hendak
pulang, tapi aku ingat Zelo oppa menyuruhku menunggunya. Aah~ hari hariku
sekarang sangat bahagia.. Zelo oppa begitu baik padaku. Sekarang aku yakin ini
bukanlah sebuah mimpi. Ini nyata.
“SoonJi-ya!!
Saengil chukkaeyo!!” kudengar seseorang berteriak memanggilku. Ah, ternyata
Yura eonni.
“Ne
eonni-ya, gomawo” balasku.
“Ja! Ada
kado untukmu, aku membelinya dengan uangku sendiri”
“Omoo….
Gomawoyo eonni. Ige mwoyeo?”
“Buka saja”
akupun membuka bungkusan itu. Kudapatkan crayon dengan 55 isi didalamnya.
“Omoo…….
Eonni gomawo!! Ini adalah crayon yang sudah kuimpikan sejak lama. Saranghae
eonni!!” aku berhamburan memeluknya.
“Ne cheonma.
Mwo? Kau mencintaiku? Haha, kau ini. Oya, SoonJi aku ini sudah milik orang
lain”
“Neo?? Tapi
aku masih tetap dongsaengmu kan?” tanyaku khawatir dia tak mau lagi menjadi
eonniku.
“Tentu saja!
Neo paboya! Eh, kau sedang menunggu siapa?”
“Nanti juga
eonni tau. Apa eonni juga sedang menunggu?”
“Ne, aku
sedang menunggu namjachinguku. Kau juga?”
“Ani.. eonni
juga tau kalau aku tak boleh mempunyai namjachingu. Padahal aku sangat menyukai
Zelo oppa” ucapku dengan nada sedih.
“Kau…..
benar benar menyukaiku?” DEG! Apa dia disini? Mendengar perkataanku barusan?
Jam berapa ini? Jam 02.05?! omo… otthokkae??? Akupun memberanikan diri melihat
ke sumber suara dan kudapati Zelo oppa dengan Himchan sunbae.
“Op-oppa..?
sudah keluar??” ucapku berusaha mengalihkan pembicaraan.
“Ne” ucapnya
singkat.
“Ah,
SoonJi-ya kuperkenalkan nae namjachingu Himchan Oppa” ucap Yura eonni
“MWOOO????!!!!!”
Aku dan Zelo oppa sama sama berteriak.
“Aigoo…
kalian sungguh serasi, bahkan berteriakpun kalian sangat kompak. Ckckck” kata
Himchan sunbae dan aku sekarang merasa terjepit.
“Ya! Hyeong!
Kau mendahuluiku!” ucap Zelo oppa.
“YA! Bahkan
aku lebih tua darimu!” ucap Himchan sunbae.
“Tapi… sejak
kapan eonni dan Himchan sunbae berhubungan? Bukankah kalian baru saja kenal?”
tanyaku
“Memang
kalau baru kenal kenapa? Bukankah kalian juga sebentar lagi akan berpacaran
eoh?” balas Himchan sunbae. Aissh.. kenapa dia begitu senang membuatku
terpojok?
“Mwo??
Kita??” ucapku “Bahkan aku belum dapat izin mempunyai namjachingu dari eomma”
lanjutku
“Eommamu
ingin yang terbaik untukmu SoonJi-ah!” ucap Yura eonni sambil menepuk pundakku.
“Ah, sepertinya kita akan berangkat sekarang. Kita duluan ne? annyeong~” pamit
Himchan sunbae. Merekapun pergi.
Keadaan
canggung seperti saat pertama berkenalanpun terjadi lagi. Memori itu seperti
kembali lagi, hanya dalam versi yang berbeda. Kalau dulu Yura eonni yang bilang
bahwa aku menyukai Zelo oppa, sekarang aku sendiri yang mengatakannya.
“Hmm,,
SoonJi-ah! Kajja, kita pergi!” ucapnya memecahkan keheningan.
“Kemana?”
“Jalan-jalan”
“Tapi aku
belum meminta izin pada eomma”
“Minta izin
saja”
“Tapi pasti
tak diizinkan”
“Apa perlu
aku yang meneleponnya?”
“Eh?” diapun
mengeluarkan handphonenya, mengetik beberapa nomor, dan diapun menelepon.
“Annyeong Ahjumma… ne, ini aku Zelo… bolehkah aku mengajak SoonJi pergi? ……
Sepertinya sampai malam ……. Arraseo. Annyeong~” telepon ditutup.
“Sudah.
Kajja, kita pergi!” dia menarik tanganku. “Geundae… Oppa, darimana kau tahu no
ponsel eommaku?”
“Huh?
I-Ini.. A-aku, a-aku.. Ah! Aku waktu itu bertemu dengannya dijalan. Jadi
sekalian agar aku bisa semakin dekat dengan kalian, aku meminta no ponsel
eommamu. Begitu. Hehe” jawabnya. Ah, baiklah. Itu masalah kecil tak usah
dibesar besarkan.
Kamipun
pergi ke sebuah festival kebudayaan. Disana dijajakan beberapa kebudayaan dari
berbagai Negara. Korea sudah pasti ada, ada juga Chinese, Japan, Italia, dan
masih banyak lagi. Yang kulihat barang barang yang ada disinipun masih bisa
terjangkau harganya.
“Kajja!”
ajak Zelo oppa tanpa melepaskan genggaman tangannya sejak turun dari motor
tadi. Entahlah, tapi aku sangat bahagia saat ini. Mungkin nanti aku akan merasa
sakit dan terjatuh ketika eommaku memarahiku dan Zelo oppa pun tak akan menjadi
milikku, tapi biarkanlah aku merasakan kebahagiaan untuk kali ini saja. Aku
berani menanggung kesakitanku kelak.
Pertama-tama
kami berjalan jalan di kebudayaan korea. Mencoba berbagai makanan yang enak,
mencoba memakai pakaian tradisional korea, berkaraoke, dan lainnya.
Negara kedua
yang kami kunjungi adalah Negara Jepang. Disini kami memakan berbagai jenis
sushi, memakan teppan, ramen, okonomiyaki, dan lainnya. Dari tadi kami hanya
mencoba sampelnya saja, karna jika membeli perut kami akan cepat kenyang. Dan
kami teruskan memakai kimono, bernyanyi lagu Jepang, dan belajar menulis huruf
katakana dan hiragana.
Negara
ketiga yaitu Italia. Disini kami mencoba pizza, sphagetthi, lasagna, dan cappuccino. Cappuccino adalah kopi
kesukaanku. Dan sepertinya Zelo oppa juga menyukainya.
Kami terus
berkeliling ke Negara yang lainnya sampai waktu sudah menunjukkan jam 10 malam.
Huh, kenapa waktu berjalan begitu cepat. Sebelum mengantarku pulang, Zelo oppa
mengajakku untuk foto studio di daerah dekat Namsan Tower.
Zelo Oppa
mengambil tema valentine. Hey, bahkan ini bulan maret bukan februari. Tapi
bukankah tema valentine berarti seperti aku dan Zelo oppa adalah sepasang
kekasih? Omo… aku tak bisa bayangkan..
Sesi
pemotretanpun dimulai. Pertama tama aku dan Zelo oppa duduk di sebuah sofa, dan
tangan Zelo oppa merangkul pundakku. Aku mencoba untuk rilex dan tidak nervous.
Dan Cklek~ foto pertama telah selesai.
Foto kedua
aku tetap duduk di sofa, tapi Zelo oppa berlutut kehadapanku dan memberikanku
sebatang bunga mawar yang indah. Aku mengeluarkan mimic muka kaget tapi tetap
tersenyum. Mimic itu keluar sendirinya dari wajahku, tanpa dibuat buat. Karna
aku memang kaget tapi aku sangat bahagia. Cklek~ foto kedua telah selesai.
Foto ketiga
merupakan foto terakhir. Sang fotographer meminta kami berpelukan untuk sesi
terakhir. Aku sempat canggung ketika akan memeluk Zelo oppa. Tapi rasa
canggungku hilang ketika dia memelukku terlebih dahulu. Akupun balas memeluknya
dan tersenyum bahagia. Cklek~ foto terakhirpun telah selesai.
“Aigoo…
kalian benar benar pasangan yang serasi. Haha. Tunggu ne, akan ku cetak dulu
fotonya.” Kami berdua hanya tersenyum mendengarnya.
“Oppa, apa
sekarang kita akan pulang?” tanyaku. Aku khawatir terjadi apa apa pada ibuku
karna dia sendiri dirumah. Appa belum pulang sejak seminggu lalu. Dia ada
kerjasama dengan perusahaan lain di Myeongdong. Ah, Appa.. bogoshippeunde…
“Ani, aku
akan mengajakmu ke 1 tempat terakhir”
“Eodi?”
“Namsan
Tower” foto telah selesai dicetak. Kamipun segera beranjak ke Namsan Tower.
Tempat yang menurutku romantic.
@Namsan Tower 11.50 PM__
Lampion
lampion indah ini menemani jalan kemi menuju puncak namsan tower. Kami segera
memasuki Namsan Tower, menaiki lift, dan sekarang disinilah kami berada. Di
puncak namsan tower.
Pemandangan
disini sangatlah indah walaupun hanya malam hari. Terlihat lampu lampu kota
Seoul yang indah. Tapi sayang sekali, udara disini sangat dingin. Dan aku lupa
membawa jaket karna tadi kukira akan pulang cepat.
Kugosok-gosokkan
kedua telapak tanganku karna udara terlalu dingin. Tapi Zelo oppa melepas
jaketnya dan memakaikannya kepadaku.
“Pakailah..
kau pasti kedinginan” ucapnya dengan senyuman mematikan andalannya
“Gomawo
oppa”
“Ah, ne
SoonJi-ah. Aku ingin mengucapkan sesuatu”
“Ne?”
“Saengil
chukka hamnida.. aku sengaja tak menjadi orang pertama yang mengucapkannya
padamu, karna orang pertama bisa tergantikan oleh orang kedua, ketiga, dan
seterusnya. Tapi aku akan menjadi orang terakhir yang memberimu ucapan selamat,
agar aku tak tergantikan oleh orang lain.”
“Oppa….” Ucapku
terharu.
“SoonJi-ah,
saranghae.. will you be my girlfriend?” ucapnya sambil mengeluarkan sebuket
bunga mawar yang entah dari mana asalnya. Dan langsung terdengar bunyi kembang
api yang terlihat membentuk kalimat “Saranghae Lee Soon Ji”.
“Oppa…
Tapi…”
“Wae?
Eommamu? Cek ponselmu SoonJi-ah” akupun
menurutinya. Dan terlihat satu pesan teks dari eomma.
From: My Lovely Eomma
SoonJi-ya,
bagaimana acara jalan-jalanmu? Pasti sangat menyenangkan. Ah, ne.. sekarang kau
sudah eomma bebaskan untuk mempunyai namjachingu. Tapi eomma akan sangat senang
jika Zelo yang menjadi namjamu. Dia begitu baik. Jangan khawatirkan eomma
dirumah ne, appa sudah pulang dari Myeongdong. Perusahaannya berhasil. Ah,
sepertinya penjelasanku terlalu panjang. Yasudah, annyeong~
DEG DEG
DEG!! Jantungku tak terkontrol, aku begitu bahagia. Bahkan aku sampai
meneteskan air mata. Akhirnya waktu yang ditunggu tunggu olehku telah tiba.
Sekarang aku tak akan merasa sakit lagi.
“Waeyo
SoonJi-ah? Kenapa kau menangis? Uljima..” ucap Zelo Oppa sambil menyeka air
mata yang membasahi pipiku. “Jadi… apa ka—“
CUP!
Aku mencium
Zelo oppa sekilas. Mukanya sungguh kaget tapi dia tetap tampan dan imut. Kkk~
“I do Oppa.. Nado Saranghae” ucapku sambil memeluk Zelo Oppa, diapun balas
memelukku.
“Ah, oppa..
apa kau sekongkol dengan eomma?”
“Ah.. itu…
pada saat eommamu datang kerumahku. Ternyata ahjumma adalah teman lama eommaku”
FLASHBACK~
~Zelo POV~
“Kau tahu
Zelo-ah, besok SoonJi ulang tahun” ucap Ahjumma.
“Jjinjja?
Woaah.. usia berapa?”
“Dia baru akan
menginjak sweet seventeennya”
“Ternyata
dia lebih muda dariku”
“Tentu saja,
bukankah SoonJi itu hoobaemu?” Tanya eomma
“Tapi kan
aku termasuk siswa yang paling muda”
“Kau sama
dengan SoonJi, diapun terlalu cepat sekolah jadinya dia sekarang memanggil
teman temannya dengan sebutan eonni. Ah, apakah kau sudah lama mengenal
SoonJi?” Tanya ahjumma.
“Ani, aku
baru mengenalinya tadi siang” jelasku
“Eoh? Tapi
sepertinya dia menyukaimu. Bahkan dia sedang melukis wajahmu di kamarnya hari
ini”
“Jjinjjayo??
Aah.. joa.. Tapi sepertinya akupun menyukai SoonJi”
“Aigoo… anak
eomma sudah besar. Jika kau menyukai SoonJi, maka eomma akan menyetujui
hubungan kalian” ucap eomma yang membuatku bahagia.
“Ne, aku
juga akan sangat merestui hubungan kalian. Aku tau kau anak yang baik Zelo-ya, aku
percaya padamu. Jadi tolong lindungi SoonJi ne?”
Aku
terbelalak “MWO?! Jadi apakah SoonJi diperbolehkan mempunyai namjachingu?
Bukankah tadi ahjumma bilang tak boleh?”
“Ani, aku
hanya takut salah orang. Tapi begitu tau kau adalah anak dari Airin, aku
percaya kau bisa menjaganya Zelo-ya” omoo…. Bahkan aku mendapat restu dari
kedua pihak orang tua. Aku sudah seperti melamar saja.
“Arraseo.
Aku akan berusaha yang terbaik untuk melindungi SoonJi, ah ahjumma apakah ini
hadiahmu untuk SoonJi?”
“Ne..”
“Kalau
begitu besok aku akan menjadikannya sebagai yeojachinguku. Aku punya rencana!”
kamipun membuat rencana sederhana dan langsung disetujui oleh semuanya.
FLASHBACK OFF~
“Aigoo… jadi
kalian bersekongkol” ucap SoonJi.
“Tapi kan kau
senang. Ah, SoonJi-ya apa kau tau? Itu adalah first kiss ku.”
“Nado. Itu
terjadi begitu saja, aku bahkan tak menyangka bisa melakukan hal seperti itu.”
Ucapnya malu.
“SoonJi-ya..”
panggilku.
“Huh?”
“Apa kau
ingin merasakan second kiss?”
The End
*Prolog*
@Choi Family’s House
Choi
Jongup sebagai kepala keluarga telah kembali ke kediamannya. “Yeobo~ Dimana
Junnie? Apa sudah tidur?”
“Aniyo..
Ah, uri Junhong sudah besaarr… dia sekarang sudah memiliki yeojachingu..”
“Mwo?
Baguslah..”
@Lee Family’s House
Lee
Youngjae pun telah kembali pada rumahnya. “Yeobo~ perusahaan kita berhasil…”
ucap Youngjae sembari beristirahat di sofa keluarga.
“Nae
nampyeon, apa kau tau? Uri SoonJi sudah besaar…. Bahkan sekarang dia mempunyai
namjachingu”
“Kau
sudah membebaskannya?”
“Ne~
kebetulan sekali namjachingunya itu adalah anak dari teman lamaku. Airin kau
ingat? Yang suaminya bernama Choi Jongup”
“Mwo?
Choi Jongup? Yang mempunyai perusahaan PT. Best Absolute Perfect? Dia adalah
clienku dan sekarang kita sudah berhasil bekerja sama dengan perusahaannya itu.
Wooa, kita akan menjadi keluarga besar yang sangat bahagia”
“Jjinjja??
Aah, besok kita adakan makan malam antara keluarga kita berdua sebagai perayaan
berhasilnya peusahaan kita dan perayaan untuk SoonJi dan Zelo”
“Arra,
baiklah besok kita persiapkan nae yeobo~”