Saturday 27 April 2013

Present



Present


Author : ImGaemFa
Genre : Romance
Main Cast :
-          Lee Soon Ji
-          Choi Jun Hong (Zelo)
Support Cast :
-          Kang Yu Ra
-          Kim Him Chan
-          SoonJi’s mom (Lee RinRin)
-          Zelo’s mom (Choi Airin)
-          SoonJi’s dad (Lee YoungJae)
-          Zelo’s dad (Choi Jongup)




~Lee Soon Ji POV~
            Ini adalah hari pertamaku di KyungHee University. Ini adalah Universitas yang sangat baik untuk para seniman. Dan aku mengambil jurusan melukis. Aku mulai melukis pada saat kecil berumur 6 tahun. Mungkin dulu keahlianku tak begitu bagus, tapi seiring berjalannya waktu dan kegigihanku untuk melukis, sekarang hasilku cukup memuaskan.
            Aku sekarang sedang berjalan ke kantin bersama Yura eonni. Dia seangkatan denganku, tapi aku terlalu cepat masuk sekolah dan hasilnya aku bahkan belum masuk pada usia 17 tahun. Ya, aku baru 16 tahun. Tapi sebentar lagi aku akan merasakan sweet seventeenku.
            “SoonJi-ah! Apa kau tau HimChan sunbae?” Yura eonni bergurau sambil terus memperhatikan namja yang dipuja-pujanya itu sedang bermain basket.
            “Ne, aku tau.” Ucapku sambil menatap juga ke lapangan basket.
            “SoonJi-ah, menurutmu apa dia tampan?”
            “Ne, tapi aku lebih suka temannya yang tinggi itu”
            “Maksudmu Zelo? Choi JunHong??”
            “Nee… Dia sangat masuk kedalam kategoriku. Dia tinggi, lebih tua dariku, dia tampan, dia bisa dance, rapp, ah neomu Zelo sunbae joahae.. oya, eonni kenapa kau tak memanggil Zelo sunbae dengan sebutan sunbae? Bukankah dia lebih tua dari kita?”
            “Eoh? Apa kau tak tahu? Dia bahkan lebih muda dariku. Dia baru menginjak usia 17 tahun tahun kemarin”
            “MWO???!!!!!” teriakku sampai sampai orang yang sedang bermain basket terhenti karenaku.
            “Ya! Kau ini lebay sekali!” ucap Yura eonni sambil menjitak kepalaku dengan kerasnya.
            “Eonni appo…” ucapku sambil mengerucutkan bibirku. Kamipun lekas pergi ke kantin.

~Author POV~
            Namja itu hendak menyudahi acara bermain basketnya. Dia mengeringkan keringat yang mengguyur badannya itu menggunakan handuk kecil yang sekarang tergantung di lehernya itu. Dia berjalan pergi ke kantin untuk membeli minum karena tenggorokannya sekarang sudah mulai kering.
            “Hyeong! Aku duluan!” ucap namja itu dan langsung berlalu.

~Zelo POV~
            Aku masih penasaran dengan orang yang teriak tadi. Aku hanya sekilas melihat mukanya. Kupikir dia imut. Haha.. Bahkan aku tak tahu dia siapa. Tapi dia sering kutemukan sedang memperhatikanku dengan temannya yang bersamanya tadi. Entah melihatku ataupun melihat Himchan hyeong, tapi aku berharap dia melihatku.
            Ja! Akhirnya aku menemukannya. Perkiraanku benar, dia memang imut. Kurasa aku menyukainya. Mwo? Menyukainya? Bahkan aku tak tahu dia siapa. Ah, lebih baik aku menghampirinya.
            “Annyeong, boleh aku duduk bersama kalian?” tanyaku.
            “Ah, ne! tentu saja boleh” ucap temannya itu.
            “Choi Junhong imnida, panggil saja aku Zelo” ucapku sambil tersenyum semanis mungkin. Tapi kenapa dia terus menunduk?

~Soon Ji POV~
            Omo… Apa aku bermimpi? Dia menghampiriku? Aigoo… Siapapun tolong cubit aku. Eh? Ani! Andwae! Jangan bangunkan aku dari mimpi seindah ini.
            “Choi Junhong imnida, panggil saja aku Zelo” ucapnya sambil tersenyum sangat manis. Aah, senyumannya mematikan! Bahkan aku bisa merasakan wajahku memanas. Pasti wajahku sudah seperti tomat sekarang.
            “Ah, ne Zelo-sshi. Kang Yura imnida. Dan ini temanku Soon Ji” dan aku hanya bisa tersenyum sambil menunduk untuk menutupi muka merahku ini.
            “Oya, Zelo-sshi boleh aku tanya sesuatu?” ucap Yura eonni.
            “Ne?”
            “Apa kau tau Himchan sunbae? Bisakah kau kenalkan aku dengannya?” ucap Yura eonni pada Zelo sunbae yang sedang meneguk minuman yang baru dia beli.
            “Uhhuk… Uhhuk… M-Mwo?? Ah, ne.. temui saja dia di lapang basket. Dia gampang akrab.” Yura eonni bahkan menanyakan hal sebodoh itu sampai Zelo sunbae terbatuk?? Aissh…
            “Ah! Arraseo! Sekarang aku akan menemuinya. Ah, ne. Zelo-sshi, kau tau? SoonJi menyukaimu!” dia benar benar menyebalkan!
            “MWOO???!! Ya! Eonni!!!” bentakku tapi Yura eonni sudah berlari kesenangan menuju lapangan basket. Oh Tuhan… Aku hanya berdua bersamanya? Ini benar benar bukan mimpi kan??
            Sekarang keadaanku benar-benar canggung. Aku tak berani berbicara sepatah katapun gara gara Yura eonni. Dia membuatku benar benar malu.
            “Khm.. SoonJi-sshi? Apa kau masih ada kuliah?”
            “Eoh??? Ah, ani. Aku sudah beres kuliah hari ini. Waeyo?”
            “Maukah kau pulang denganku? Biar aku antar” BLUSSH!!!! Aku yakin wajahku lebih merah dari sebelumnya.
            “A-ah.. N-ne.. Arraseo”
            “Ku tunggu di tempat parkir 10 menit lagi. Kau tau motorku kan? Ah, aku yakin kau pasti tau. Baiklah, kutunggu oke?”
            “N-ne n-ne…”
            Ini akan menjadi tahun yang paling membahagiakan!!
10 menit kemudian__
            Dia datang dengan jaket kulit dan tas hitam yang digendongnya. Membuat kesan sangat keren. Oaa… Bolehkah aku pingsan? Huh? Pingsan? Andwae….
            Dia mulai menstater motor hitam sportnya dan menyuruhku naik di belakangnya.
            “Pegangan yang erat ne?” aissh! Jeongmal! Bisakah kau tak membuat mukaku merah untuk sekali saja??
            Dan kamipun langsung melesat menuju rumahku.
@Lee Family’s House
            “Gamsahamnida sunbae telah mengantarku sampai ke rumah, merepotkanmu.” Ucapku mencoba menatapnya.
            “Ne Cheonma.. Bisakah kau jangan memanggilku sunbae? Kau bisa panggil aku mm…. Oppa!” ternyata aku memang tak punya kekuatan untuk menatapnya. Segera kutundukkan wajahku untuk menutupi wajahku yang kuyakin sudah memerah.
            “Ne arraseo sun- eh, oppa..”
            “Chagiya… wasseo?” ah, ternyata itu eomma.
            “Ne eomma. Ah, perkenalkan ini sunbaeku di kampus Zelo Oppa” ucapku memperkenalkan Zelo Oppa pada eomma.
            “Annyeonghaseo~ Zelo imnida..” ucap Zelo Oppa memperkenalkan diri.
            “Ne. apakah kau namjachingunya SoonJi?”
            “Huh?? Eoh, ani.. aku hanya temannya” jawab Zelo Oppa dengan mimic kaget.
            “Baguslah, kau tau Zelo-sshi aku belum membolehkan SoonJi untuk mempunyai namjachingu.”
            “Eomma…”
            “Jinjjayo?” Zelo Oppa sepertinya tertarik pada cerita eommaku ini.
            “Ne, dia bahkan belum menginjak usia 17 tahun. Dia terlalu muda untuk mempunyai namjachingu, aku khawatir dia memilih namja yang salah dan malah menjerumuskan dia ke arah yang tak baik”
            “Eomma… sudahlah.. Mm, sunbae, maksudku Oppa, sekali lagi gomawo karna telah mengantarku sampai kesini.”
            “Ne, cheonma. Ah ne, ahjumma, tapi boleh kan jika aku berteman dengan SoonJi? Aku janji akan menjadi teman yang baik untuknya” ucapnya yang selalu membuat wajahku menimbulkan semburat merah.
            “Pegang janjimu Zelo-sshi” ancam eomma.
            “Ne, tentu saja ahjumma. Dan tolong bisakah ahjumma tak menggunakan bahasa formal padaku, aku jadi merasa terhormat. Hehe” Zelo Oppa terlihat sedang menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu.
            “Haha, kau lucu Zelo-ya.. Baiklah, jangan lupakan janjimu ne? kalau kau sampai membuat anakku terluka, awas ya!” kata eomma sambil mengepalkan tangannya kearah Zelo oppa. Terkadang eommaku ini sangat lucu, haha.
            “Aigoo…. Ahjumma, kau sangat mudah berubah. Haha, arra sekarang aku pulang dulu. Annyeong!” dan Zelo oppa-pun meninggalkan rumahku.
            Akupun masuk kedalam kamar. Aku perlu menenangkan diri. Sudah berkali kali aku terkena serangan jantung hari ini karena perlakuan Zelo oppa yang tiba tiba baik padaku.
            Kulihat sekeliling kamarku, banyak lukisan orang orang yang aku cintai yang kubuat sendiri. Ada Eomma, Appa, Yura eonni, Halmeonni, Harabeoji, dan ada juga Zelo oppa disana.
            Aku menggambar lukisan Zelo oppa yang sedang melakukan slam dunk di lapangan basket. Wajahnya tak terlalu Nampak karna aku melihatnya dari jarak yang cukup jauh. Tapi sekarang aku sungguh senang. Aku bahkan bisa melihatnya pada jarak yang cukup dekat, bahkan tanganku saja sudah memegang pinggangnya saat berboncengan tadi.
            Aku memang belum lama melihat Zelo oppa semenjak kuliah, aku baru melihatnya pada saat dia melakukan slam dunk seperti lukisan yang ada di dinding kamarku itu. Aku selalu melukis kejadian kejadian indahku bersama orang yang aku cintai. Dan sekarang aku akan melukis wajah Zelo Oppa yang kulihat saat dia memperkenalkan dirinya sambil tersenyum sangat manis.
~Zelo POV~
            Huh, ternyata SoonJi belum boleh mempunyai namjachingu. Tapi tenang saja, cepat atau lambat aku tetap ingin menjadikan SoonJi sebagai yeojachinguku. Eh? Aku barusan bilang apa? Aish,, ini aneh. Apa aku benar menyukainya?
            “Annyeong~ wasseo…” ucapku cukup keras agar terdengar oleh orang orang yang ada dirumah ini.
            “Annyeong Junnie, kau habis dari mana? Kenapa mukamu terlihat sangat bahagia?” ucap eomma yang baru selesai memasak.
            “Eh? Ani.. gwenchana..”
            “Baiklah, ayo kita makan bersama. Kau belum makan kan?” akupun menggeleng sambil tersenyum dan segera menuju meja makan.
            Terlihat berbagai macam makanan yang sudah eomma buat, ada kimchi, sundubu, teokpoki, kimbab, bahkan ada jajangmyeon. “Wah eomma.. kau memasak banyak sekali. Ini terlihat sangat enak” ucapku kagum.
            “Haha, kau ini. Oya, sekarang eomma akan kedatangan tamu. Dia teman kecil eomma. Dia akan berkunjung kemari dan makan bersama kita”
            “Baiklah, aku akan menunggu. Appa belum pulang?”
            “Belum, dia sedang ada proyek ke Myeongdong sampai beberapa hari kedepan. Waeyo? Neo appa bogoshippeunde?”
            “Ne, aku bahkan belum melihat appa selama seminggu ini. Appa, jeongmal bogoshippo….” Ucapku dan mendapat sebuah tawa ringan dari eommaku.
A minutes later__
            “Eomma, mana temanmu? Kenapa lama sekali?”
            “Mollayo”
TING TONG~
            “Ah, sepertinya dia datang. Biar eomma bukakan pintunya, bersiaplah untuk makan Junnie..” dan tak lama kemudian datanglah seorang wanita yang sepertinya tak asing bagiku. Itu seperti… seperti…
            “Ahjumma???”
            “Eh?? Bukankah kau Zelo? Temannya SoonJi? Yang barusan datang kerumahku??”
            “Nee… Ahjumma annyeong~ aku tak menyangka kita akan bertemu lagi disini”
            “Ne.. Ah, Airin-ya kenapa kau tak pernah cerita kalau Zelo anakmu huh? Malah bilang kalau anakmu bernama Junhong?”
            “Eh?? Namanya memang Junhong, bukan Zelo”
            “Ya eomma, aku sudah pernah bilang teman temanku akan memanggilku Zelo. Lagipula itu nama yang bagus. Nama itu diambil dari Dewa Persaingan bangsa Romawi yaitu dewa Zelos. Aku kan tak pernah menyerah dan selalu berjuang untuk mendapatkan sesuatu, itu nama yang cocok kan?” jelasku panjang dan lebar.
            “Arraseo! Kau ini.. namamu aneh aneh saja. Tapi tak apalah, selama kau menamaimu dengan arti yang bagus maka tak akan ibu permasalahkan. Kajja RinRin-ya, kita makan!” dan kamipun berbincang setelahnya.
@Lee Family’s House
~Author POV~
            Yeoja itu terus saja berkutat dengan kuas dan cat yang ada ditangannya. Berkonsentrasi demi menghasilkan gambar yang indah. Mengoleskan cairan kental berwarna itu kepada kanvas di depannya. Membentuk sebuah gambar yang indah.
            “SoonJi-ya, eomma akan pergi kerumah teman lama eomma. Jaga rumah baik baik ne” ucap eomma dan hanya dijawab gumaman olehku.
            “aigoo…. Apa itu Zelo? Kau melukisnya dengan baik SoonJi-ya. Terus kembangkan bakatmu. Tapi, kenapa kau menggambar Zelo? Kau.. menyukainya?” aku cukup tersentak dengan pernyataan eomma.
            “Mwo?? N-N-Aniyo! Aku hanya ingin melukisnya saja”
            “Hmm.. baiklah, eomma pergi. Annyeong~” eomma benar benar mengagetkanku.
Next Day__
            Ini adalah hari ulang tahunku. Omo.. tak terasa sudah 17 tahun aku hidup di dunia ini. Terimakasih tuhan.. aku bergegas mandi dan bersiap untuk pergi ke kampus. Tak lupa aku memasukan beberapa buku beserta alat tulis kedalam tasku. Tak perlu membawa alat melukis, karna hari ini sepertinya hanya materi saja.
            “Eomma.. aku pergi~” ucapku pamitan pada eomma.
            “Chankaman SoonJi-ya!” eomma menghampiriku dan langsung memelukku dengan eratnya.
            “W-Wae-Waeyo?” ucapku tak mengerti.
            “Saengil chukkaeyo SoonJi-ya, eomma akan memberikan yang terbaik untukmu. Ah, hadiahnya nanti kau akan dapatkan” tuturnya sambil mengecup keningku.
            “Ne, gomawo eomma. Eomma, jangan buat aku penasaran! Apa hadiahnya?? Apakah alat melukis yang bagus?”
            “Ani~ eomma akan memberikan sesuatu yang belum pernah kau dapatkan sebelumnya. Bersabarlah chagi~”
            “Arraseo. Aku pegi dulu eomma. Annyeong~” akupun memakai sandal sportku dan segera keluar rumah. Aku begitu tersentak ketika melihat Zelo oppa sudah siap dengan motor sportnya itu.
            “Annyeong SoonJi-ah! Annyeong Ahjumma!” sapanya dengan wajah yang imut.
            “Annyeong Jun-mm maksudku Zelo-ya! Mau berangkat bersama SoonJi?”
            “Ne~ bolehkah?” tanyanya
            “Tentu saja, jangan lupa janjimu Zelo-ya!”
            “Aku tak akan melupakannya ahjumma! Tenang saja, sudah sangat menempel di otakku” aissh, kenapa dua orang ini selalu berbicara janji bodoh itu? Aku tau eomma membuat janji itu agar aku tak tersakiti. Tapi itu terdengar begitu konyol di telingaku.
            “Arra, hati hati dijalan!” dan kamipun langsung berlalu dengan kecepatan yang cukup tinggi.
            “Oppa, pelan pelan saja. Aku takut~” ucapku.
            “Tentu saja kau akan takut jika tak berpegangan padaku, berpeganganlah!” ucapnya yang terdengar sedikit samar karna dia memakai helm.
            “Arra, aku sudah berpegangan” ucapku setelah tangan kananku memegang badan Zelo oppa. “tapi kenapa aku masih takut? Aku kan sudah berpegangan”
~Zelo POV~
            “Tapi kenapa aku masih takut? Aku kan sudah berpegangan” aigoo… kenapa dia begitu polos?
            “Kau memegang dengan cara yang salah, begini” ucapku seraya aku mengambil 1 tangannya yang lain dan sekarang posisinya sudah seperti dia memelukku dari belakang. Aku bisa melihat wajahnya yang merah sedang tersenyum dari kaca spionku. Akupun sama menyiratkan senyum kebahagiaan.
@KyungHee University
            “SoonJi-ah, kau selesai kuliah jam berapa?” tanyaku.
            “Molla, mungkin jam 1 siang” balasnya.
            “Bisakah kau menungguku selama 1 jam? Aku selesai jam 2 siang”
            “Bisa saja, tapi aku bisa pulang sendiri oppa. Tak usah khawatir” jawabnya dengan senyum manisnya yang bisa membuat jantungku berdegup 2x lebih cepat.
            “Andwae.. Tunggu saja aku ne? jebal..” mohonku.
            “Arraseo.. Oppa, apa kau akan ke kelas sekarang?”
            “Ani, aku mau ke lapangan basket dulu”
            “Arra, berangkat bersama? Kelasku dekat dengan lapang basket”
            “Tentu saja.. kajja!” kamipun berjalan bersama.
1:50 PM__
~SoonJi POV~
            Aku hendak pulang, tapi aku ingat Zelo oppa menyuruhku menunggunya. Aah~ hari hariku sekarang sangat bahagia.. Zelo oppa begitu baik padaku. Sekarang aku yakin ini bukanlah sebuah mimpi. Ini nyata.
            “SoonJi-ya!! Saengil chukkaeyo!!” kudengar seseorang berteriak memanggilku. Ah, ternyata Yura eonni.
            “Ne eonni-ya, gomawo” balasku.
            “Ja! Ada kado untukmu, aku membelinya dengan uangku sendiri”
            “Omoo…. Gomawoyo eonni. Ige mwoyeo?”
            “Buka saja” akupun membuka bungkusan itu. Kudapatkan crayon dengan 55 isi didalamnya.
            “Omoo……. Eonni gomawo!! Ini adalah crayon yang sudah kuimpikan sejak lama. Saranghae eonni!!” aku berhamburan memeluknya.
            “Ne cheonma. Mwo? Kau mencintaiku? Haha, kau ini. Oya, SoonJi aku ini sudah milik orang lain”
            “Neo?? Tapi aku masih tetap dongsaengmu kan?” tanyaku khawatir dia tak mau lagi menjadi eonniku.
            “Tentu saja! Neo paboya! Eh, kau sedang menunggu siapa?”
            “Nanti juga eonni tau. Apa eonni juga sedang menunggu?”
            “Ne, aku sedang menunggu namjachinguku. Kau juga?”
            “Ani.. eonni juga tau kalau aku tak boleh mempunyai namjachingu. Padahal aku sangat menyukai Zelo oppa” ucapku dengan nada sedih.
            “Kau….. benar benar menyukaiku?” DEG! Apa dia disini? Mendengar perkataanku barusan? Jam berapa ini? Jam 02.05?! omo… otthokkae??? Akupun memberanikan diri melihat ke sumber suara dan kudapati Zelo oppa dengan Himchan sunbae.
            “Op-oppa..? sudah keluar??” ucapku berusaha mengalihkan pembicaraan.
            “Ne” ucapnya singkat.
            “Ah, SoonJi-ya kuperkenalkan nae namjachingu Himchan Oppa” ucap Yura eonni
            “MWOOO????!!!!!” Aku dan Zelo oppa sama sama berteriak.
            “Aigoo… kalian sungguh serasi, bahkan berteriakpun kalian sangat kompak. Ckckck” kata Himchan sunbae dan aku sekarang merasa terjepit.
            “Ya! Hyeong! Kau mendahuluiku!” ucap Zelo oppa.
            “YA! Bahkan aku lebih tua darimu!” ucap Himchan sunbae.
            “Tapi… sejak kapan eonni dan Himchan sunbae berhubungan? Bukankah kalian baru saja kenal?” tanyaku
            “Memang kalau baru kenal kenapa? Bukankah kalian juga sebentar lagi akan berpacaran eoh?” balas Himchan sunbae. Aissh.. kenapa dia begitu senang membuatku terpojok?
            “Mwo?? Kita??” ucapku “Bahkan aku belum dapat izin mempunyai namjachingu dari eomma” lanjutku
            “Eommamu ingin yang terbaik untukmu SoonJi-ah!” ucap Yura eonni sambil menepuk pundakku. “Ah, sepertinya kita akan berangkat sekarang. Kita duluan ne? annyeong~” pamit Himchan sunbae. Merekapun pergi.
            Keadaan canggung seperti saat pertama berkenalanpun terjadi lagi. Memori itu seperti kembali lagi, hanya dalam versi yang berbeda. Kalau dulu Yura eonni yang bilang bahwa aku menyukai Zelo oppa, sekarang aku sendiri yang mengatakannya.
            “Hmm,, SoonJi-ah! Kajja, kita pergi!” ucapnya memecahkan keheningan.
            “Kemana?”
            “Jalan-jalan”
            “Tapi aku belum meminta izin pada eomma”
            “Minta izin saja”
            “Tapi pasti tak diizinkan”
            “Apa perlu aku yang meneleponnya?”
            “Eh?” diapun mengeluarkan handphonenya, mengetik beberapa nomor, dan diapun menelepon. “Annyeong Ahjumma… ne, ini aku Zelo… bolehkah aku mengajak SoonJi pergi? …… Sepertinya sampai malam ……. Arraseo. Annyeong~” telepon ditutup.
            “Sudah. Kajja, kita pergi!” dia menarik tanganku. “Geundae… Oppa, darimana kau tahu no ponsel eommaku?”
            “Huh? I-Ini.. A-aku, a-aku.. Ah! Aku waktu itu bertemu dengannya dijalan. Jadi sekalian agar aku bisa semakin dekat dengan kalian, aku meminta no ponsel eommamu. Begitu. Hehe” jawabnya. Ah, baiklah. Itu masalah kecil tak usah dibesar besarkan.
            Kamipun pergi ke sebuah festival kebudayaan. Disana dijajakan beberapa kebudayaan dari berbagai Negara. Korea sudah pasti ada, ada juga Chinese, Japan, Italia, dan masih banyak lagi. Yang kulihat barang barang yang ada disinipun masih bisa terjangkau harganya.
            “Kajja!” ajak Zelo oppa tanpa melepaskan genggaman tangannya sejak turun dari motor tadi. Entahlah, tapi aku sangat bahagia saat ini. Mungkin nanti aku akan merasa sakit dan terjatuh ketika eommaku memarahiku dan Zelo oppa pun tak akan menjadi milikku, tapi biarkanlah aku merasakan kebahagiaan untuk kali ini saja. Aku berani menanggung kesakitanku kelak.
            Pertama-tama kami berjalan jalan di kebudayaan korea. Mencoba berbagai makanan yang enak, mencoba memakai pakaian tradisional korea, berkaraoke, dan lainnya.
            Negara kedua yang kami kunjungi adalah Negara Jepang. Disini kami memakan berbagai jenis sushi, memakan teppan, ramen, okonomiyaki, dan lainnya. Dari tadi kami hanya mencoba sampelnya saja, karna jika membeli perut kami akan cepat kenyang. Dan kami teruskan memakai kimono, bernyanyi lagu Jepang, dan belajar menulis huruf katakana dan hiragana.
            Negara ketiga yaitu Italia. Disini kami mencoba pizza, sphagetthi, lasagna, dan  cappuccino. Cappuccino adalah kopi kesukaanku. Dan sepertinya Zelo oppa juga menyukainya.
            Kami terus berkeliling ke Negara yang lainnya sampai waktu sudah menunjukkan jam 10 malam. Huh, kenapa waktu berjalan begitu cepat. Sebelum mengantarku pulang, Zelo oppa mengajakku untuk foto studio di daerah dekat Namsan Tower.
            Zelo Oppa mengambil tema valentine. Hey, bahkan ini bulan maret bukan februari. Tapi bukankah tema valentine berarti seperti aku dan Zelo oppa adalah sepasang kekasih? Omo… aku tak bisa bayangkan..
            Sesi pemotretanpun dimulai. Pertama tama aku dan Zelo oppa duduk di sebuah sofa, dan tangan Zelo oppa merangkul pundakku. Aku mencoba untuk rilex dan tidak nervous. Dan Cklek~ foto pertama telah selesai.
            Foto kedua aku tetap duduk di sofa, tapi Zelo oppa berlutut kehadapanku dan memberikanku sebatang bunga mawar yang indah. Aku mengeluarkan mimic muka kaget tapi tetap tersenyum. Mimic itu keluar sendirinya dari wajahku, tanpa dibuat buat. Karna aku memang kaget tapi aku sangat bahagia. Cklek~ foto kedua telah selesai.
            Foto ketiga merupakan foto terakhir. Sang fotographer meminta kami berpelukan untuk sesi terakhir. Aku sempat canggung ketika akan memeluk Zelo oppa. Tapi rasa canggungku hilang ketika dia memelukku terlebih dahulu. Akupun balas memeluknya dan tersenyum bahagia. Cklek~ foto terakhirpun telah selesai.
            “Aigoo… kalian benar benar pasangan yang serasi. Haha. Tunggu ne, akan ku cetak dulu fotonya.” Kami berdua hanya tersenyum mendengarnya.
            “Oppa, apa sekarang kita akan pulang?” tanyaku. Aku khawatir terjadi apa apa pada ibuku karna dia sendiri dirumah. Appa belum pulang sejak seminggu lalu. Dia ada kerjasama dengan perusahaan lain di Myeongdong. Ah, Appa.. bogoshippeunde…
            “Ani, aku akan mengajakmu ke 1 tempat terakhir”
            “Eodi?”
            “Namsan Tower” foto telah selesai dicetak. Kamipun segera beranjak ke Namsan Tower. Tempat yang menurutku romantic.
@Namsan Tower 11.50 PM__
            Lampion lampion indah ini menemani jalan kemi menuju puncak namsan tower. Kami segera memasuki Namsan Tower, menaiki lift, dan sekarang disinilah kami berada. Di puncak namsan tower.
            Pemandangan disini sangatlah indah walaupun hanya malam hari. Terlihat lampu lampu kota Seoul yang indah. Tapi sayang sekali, udara disini sangat dingin. Dan aku lupa membawa jaket karna tadi kukira akan pulang cepat.
            Kugosok-gosokkan kedua telapak tanganku karna udara terlalu dingin. Tapi Zelo oppa melepas jaketnya dan memakaikannya kepadaku.
            “Pakailah.. kau pasti kedinginan” ucapnya dengan senyuman mematikan andalannya
            “Gomawo oppa”
            “Ah, ne SoonJi-ah. Aku ingin mengucapkan sesuatu”
            “Ne?”
            “Saengil chukka hamnida.. aku sengaja tak menjadi orang pertama yang mengucapkannya padamu, karna orang pertama bisa tergantikan oleh orang kedua, ketiga, dan seterusnya. Tapi aku akan menjadi orang terakhir yang memberimu ucapan selamat, agar aku tak tergantikan oleh orang lain.”
            “Oppa….” Ucapku terharu.
            “SoonJi-ah, saranghae.. will you be my girlfriend?” ucapnya sambil mengeluarkan sebuket bunga mawar yang entah dari mana asalnya. Dan langsung terdengar bunyi kembang api yang terlihat membentuk kalimat “Saranghae Lee Soon Ji”.
            “Oppa… Tapi…”
            “Wae? Eommamu? Cek ponselmu SoonJi-ah”  akupun menurutinya. Dan terlihat satu pesan teks dari eomma.
From: My Lovely Eomma
            SoonJi-ya, bagaimana acara jalan-jalanmu? Pasti sangat menyenangkan. Ah, ne.. sekarang kau sudah eomma bebaskan untuk mempunyai namjachingu. Tapi eomma akan sangat senang jika Zelo yang menjadi namjamu. Dia begitu baik. Jangan khawatirkan eomma dirumah ne, appa sudah pulang dari Myeongdong. Perusahaannya berhasil. Ah, sepertinya penjelasanku terlalu panjang. Yasudah, annyeong~
            DEG DEG DEG!! Jantungku tak terkontrol, aku begitu bahagia. Bahkan aku sampai meneteskan air mata. Akhirnya waktu yang ditunggu tunggu olehku telah tiba. Sekarang aku tak akan merasa sakit lagi.
            “Waeyo SoonJi-ah? Kenapa kau menangis? Uljima..” ucap Zelo Oppa sambil menyeka air mata yang membasahi pipiku. “Jadi… apa ka—“
            CUP!
            Aku mencium Zelo oppa sekilas. Mukanya sungguh kaget tapi dia tetap tampan dan imut. Kkk~ “I do Oppa.. Nado Saranghae” ucapku sambil memeluk Zelo Oppa, diapun balas memelukku.
            “Ah, oppa.. apa kau sekongkol dengan eomma?”
            “Ah.. itu… pada saat eommamu datang kerumahku. Ternyata ahjumma adalah teman lama eommaku”
FLASHBACK~
~Zelo POV~
            “Kau tahu Zelo-ah, besok SoonJi ulang tahun” ucap Ahjumma.
            “Jjinjja? Woaah.. usia berapa?”
            “Dia baru akan menginjak sweet seventeennya”
            “Ternyata dia lebih muda dariku”
            “Tentu saja, bukankah SoonJi itu hoobaemu?” Tanya eomma
            “Tapi kan aku termasuk siswa yang paling muda”
            “Kau sama dengan SoonJi, diapun terlalu cepat sekolah jadinya dia sekarang memanggil teman temannya dengan sebutan eonni. Ah, apakah kau sudah lama mengenal SoonJi?” Tanya ahjumma.
            “Ani, aku baru mengenalinya tadi siang” jelasku
            “Eoh? Tapi sepertinya dia menyukaimu. Bahkan dia sedang melukis wajahmu di kamarnya hari ini”
            “Jjinjjayo?? Aah.. joa.. Tapi sepertinya akupun menyukai SoonJi”
            “Aigoo… anak eomma sudah besar. Jika kau menyukai SoonJi, maka eomma akan menyetujui hubungan kalian” ucap eomma yang membuatku bahagia.
            “Ne, aku juga akan sangat merestui hubungan kalian. Aku tau kau anak yang baik Zelo-ya, aku percaya padamu. Jadi tolong lindungi SoonJi ne?”
            Aku terbelalak “MWO?! Jadi apakah SoonJi diperbolehkan mempunyai namjachingu? Bukankah tadi ahjumma bilang tak boleh?”
            “Ani, aku hanya takut salah orang. Tapi begitu tau kau adalah anak dari Airin, aku percaya kau bisa menjaganya Zelo-ya” omoo…. Bahkan aku mendapat restu dari kedua pihak orang tua. Aku sudah seperti melamar saja.
            “Arraseo. Aku akan berusaha yang terbaik untuk melindungi SoonJi, ah ahjumma apakah ini hadiahmu untuk SoonJi?”
            “Ne..”
            “Kalau begitu besok aku akan menjadikannya sebagai yeojachinguku. Aku punya rencana!” kamipun membuat rencana sederhana dan langsung disetujui oleh semuanya.
FLASHBACK OFF~
            “Aigoo… jadi kalian bersekongkol” ucap SoonJi.
            “Tapi kan kau senang. Ah, SoonJi-ya apa kau tau? Itu adalah first kiss ku.”
            “Nado. Itu terjadi begitu saja, aku bahkan tak menyangka bisa melakukan hal seperti itu.” Ucapnya malu.
            “SoonJi-ya..” panggilku.
            “Huh?”
            “Apa kau ingin merasakan second kiss?”
The End
*Prolog*
@Choi Family’s House
            Choi Jongup sebagai kepala keluarga telah kembali ke kediamannya. “Yeobo~ Dimana Junnie? Apa sudah tidur?”
            “Aniyo.. Ah, uri Junhong sudah besaarr… dia sekarang sudah memiliki yeojachingu..”
            “Mwo? Baguslah..”

@Lee Family’s House
            Lee Youngjae pun telah kembali pada rumahnya. “Yeobo~ perusahaan kita berhasil…” ucap Youngjae sembari beristirahat di sofa keluarga.
            “Nae nampyeon, apa kau tau? Uri SoonJi sudah besaar…. Bahkan sekarang dia mempunyai namjachingu”
            “Kau sudah membebaskannya?”
            “Ne~ kebetulan sekali namjachingunya itu adalah anak dari teman lamaku. Airin kau ingat? Yang suaminya bernama Choi Jongup”
            “Mwo? Choi Jongup? Yang mempunyai perusahaan PT. Best Absolute Perfect? Dia adalah clienku dan sekarang kita sudah berhasil bekerja sama dengan perusahaannya itu. Wooa, kita akan menjadi keluarga besar yang sangat bahagia”
            “Jjinjja?? Aah, besok kita adakan makan malam antara keluarga kita berdua sebagai perayaan berhasilnya peusahaan kita dan perayaan untuk SoonJi dan Zelo”
            “Arra, baiklah besok kita persiapkan nae yeobo~”